PEMUDA adalah pilar peradaban dan agen perubahan dalam setiap zaman. Sejarah membuktikan bahwa kebangkitan suatu bangsa selalu bertumpu pada kontribusi generasi mudanya. Islam menaruh perhatian besar terhadap peran pemuda, sebagaimana yang dicontohkan oleh para sahabat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, seperti Ali bin Abi Thalib, Zubair bin Awwam, dan Mus’ab bin Umair. Mereka berperan aktif dalam perjuangan Islam, membawa perubahan besar, dan menjadi teladan bagi umat. Oleh karena itu, kebangkitan pemuda bukan hanya sekadar harapan, tetapi suatu keharusan bagi keberlanjutan kejayaan umat Islam.
Pemuda bukan sekadar individu dalam rentang usia produktif, tetapi mereka yang memiliki semangat perubahan, kepekaan sosial, serta tekad kuat untuk berkontribusi dalam membangun masyarakat. Dalam Al-Qur’an, banyak dikisahkan pemuda yang menjadi tokoh perubahan, seperti Ashabul Kahfi yang mempertahankan iman mereka meskipun harus menghadapi tekanan besar dari penguasa. Kisah ini menunjukkan bahwa pemuda memiliki potensi besar dalam menjaga nilai-nilai kebenaran dan memperjuangkannya dalam berbagai kondisi.
Islam memberikan motivasi yang kuat bagi pemuda untuk bangkit dan berperan aktif dalam kehidupan. Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.” (Qs. Ar-Ra’d: 11). Ini menegaskan bahwa perubahan harus dimulai dari diri sendiri. Rasulullah ﷺ juga mengingatkan agar setiap Muslim memanfaatkan masa mudanya dengan baik sebelum datang masa tua yang melemahkan. Hadis ini menjadi peringatan agar pemuda tidak menyia-nyiakan waktu dan potensi yang dimilikinya.
Namun, tantangan yang dihadapi pemuda di era modern sangatlah besar. Kemajuan teknologi dan arus informasi yang deras sering kali membuat mereka terjebak dalam distraksi, hedonisme, dan kemalasan. Krisis identitas semakin banyak terjadi karena budaya asing yang masuk tanpa filter. Akibatnya, banyak pemuda kehilangan arah dan terseret dalam gaya hidup yang menjauhkan mereka dari nilai-nilai Islam. Kebangkitan pemuda dalam konteks ini berarti membangun kesadaran akan identitas diri, memperkuat akidah, dan memiliki keteguhan dalam prinsip.
Baca Juga: Ramadhan bagi Gen Z, Seru Nggak Sih?
Sejarah mencatat bahwa perubahan besar dalam dunia ini selalu dimotori oleh pemuda. Revolusi ilmu pengetahuan, pergerakan kemerdekaan, hingga inovasi teknologi lahir dari gagasan dan keberanian anak muda. Pemuda Muslim memiliki tanggung jawab untuk menjadi agen perubahan sosial yang membawa kebaikan bagi masyarakat. Mereka harus memiliki visi besar dan keberanian dalam mengambil langkah nyata untuk memperbaiki kondisi umat.
Peradaban Islam pernah mencapai puncak kejayaan ketika pemuda memainkan peran strategis dalam berbagai bidang. Muhammad Al-Fatih menaklukkan Konstantinopel pada usia 21 tahun, membuktikan bahwa pemuda yang memiliki tekad kuat, disiplin, dan pemahaman yang mendalam tentang Islam mampu mencapai prestasi luar biasa. Hal ini menjadi pelajaran bahwa kebangkitan pemuda harus dimulai dari penguatan karakter, ilmu pengetahuan, dan ketakwaan kepada Allah Ta’ala.
Pendidikan adalah kunci utama dalam kebangkitan pemuda. Islam sangat menekankan pentingnya menuntut ilmu, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim.” (HR. Ibnu Majah). Pemuda yang memiliki ilmu akan lebih siap dalam menghadapi tantangan zaman dan berkontribusi dalam membangun peradaban. Dengan ilmu, mereka dapat memahami dunia secara lebih baik, memberikan solusi atas permasalahan umat, serta menciptakan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Selain itu, pemuda juga memiliki peran besar dalam dakwah. Menyebarkan kebaikan dan mengajak kepada jalan yang benar bukan hanya tugas ulama, tetapi juga tanggung jawab setiap Muslim. Di era digital ini, dakwah dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti melalui media sosial, seminar, hingga kegiatan sosial yang membawa manfaat bagi masyarakat. Pemuda harus memanfaatkan teknologi sebagai sarana untuk menyebarkan nilai-nilai Islam dan menginspirasi perubahan positif di tengah umat.
Baca Juga: #IndonesiaGelap dan #KaburAjaDulu, Wujud Kekecewaan Generasi Muda pada Pemerintah
Untuk dapat berkontribusi secara maksimal, pemuda harus membangun mental yang tangguh dan disiplin yang tinggi. Islam mengajarkan pentingnya kesabaran, kerja keras, dan istiqamah dalam menghadapi berbagai ujian hidup. Dalam Al-Qur’an, Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” (Qs. Al-Insyirah: 6). Pemuda yang tangguh tidak mudah menyerah dalam menghadapi rintangan, tetapi terus berusaha mencari solusi dan tetap berpegang teguh pada prinsip Islam.
Selain itu, pemuda yang bangkit harus memiliki kemampuan untuk berkolaborasi dan menjadi pemimpin yang visioner. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam adalah contoh pemimpin muda yang berhasil mengubah peradaban dunia. Kepemimpinan beliau didasarkan pada keadilan, amanah, serta orientasi pada kemaslahatan umat. Pemuda Muslim harus meneladani karakter kepemimpinan ini dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam keluarga, komunitas, maupun dalam skala yang lebih luas.
Salah satu hambatan terbesar dalam kebangkitan pemuda adalah sifat malas dan kecenderungan hidup hedonis. Islam sangat menekankan pentingnya produktivitas dan menjauhi kemalasan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan doa agar terhindar dari rasa malas dan sifat pengecut, karena keduanya dapat menghancurkan masa depan seseorang. Pemuda yang ingin bangkit harus mampu mengelola waktunya dengan baik, membangun kebiasaan positif, dan menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak bermanfaat.
Kebangkitan pemuda tidak hanya sekadar wacana, tetapi harus menjadi gerakan nyata. Setiap individu memiliki potensi besar yang dapat dikembangkan untuk kebaikan umat. Dengan memperkuat akidah, mengembangkan ilmu pengetahuan, serta berkontribusi dalam membangun masyarakat, pemuda dapat menjadi kekuatan utama dalam kebangkitan Islam.
Baca Juga: Kemenag Buka Kursus Hisab Rukyat bagi Remaja Masjid dan Mahasiswa
Sebagaimana yang dikatakan oleh Sayyid Qutb, “Sesungguhnya satu kata yang keluar dari seorang pemuda bisa mengguncangkan dunia.” Pemuda memiliki energi dan semangat yang mampu mengubah peradaban. Oleh karena itu, wahai pemuda, bangkitlah dan jadilah bagian dari kebangkitan Islam serta peradaban dunia![]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pendaftaran Seleksi Prestasi Akademik Nasional PTKIN 2025 Dibuka Hingga 6 Maret 2025