Wahai Perempuan, Palestina Menantimu

Deni Rahman, Dosen STAI Al-Fatah Bogor.(Foto: Dok. Pribadi)

Oleh Deni Rahman, Dosen STAI Al-Fatah Bogor

Palestina adalah tanah suci yang memiliki keutamaan besar dalam agama Islam. Sejak zaman dahulu, Palestina telah menjadi tempat yang diberkahi oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Di Palestina terdapat Masjidil Aqsha, masjid suci ketiga bagi umat Islam setelah Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Masjidil Aqsha memiliki kedudukan istimewa dalam Islam karena merupakan tempat yang dijadikan kiblat pertama umat Islam sebelum Allah pindahkan ke Kabah di Mekkah.

Palestina juga disebut dalam Al-Qur’an sebagai tanah yang diberkahi, sebagaimana disebutkan dalam Surah Al-Isra ayat 1:

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِه لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَه لِنُرِيَه مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّه هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

“Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”

Demikian pula Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, beliau yang mulia memperlihatkan perhatian besar terhadap Palestina dan Masjidil Aqsha. Dalam perjalanan Isra’ Mi’raj, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam diperjalankan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha sebelum naik ke langit untuk menerima perintah shalat.

Selain itu, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mendorong umatnya untuk selalu menjaga dan memuliakan Masjidil Aqsha. Diantarnya melalui sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam:

ولا تُشَد الرحالُ، إلا إلى ثلاثة مساجد مسجدي هذا ومسجد الحرام، ومسجد الأقصى

“Dan jangan mengencangkan pelana (melakukan perjalanan jauh) kecuali untuk mengunjungi tiga masjid: Masjidku (Masjid Nabawi), Masjidil Haram, dan Masjidil Aqsha.”

Bukan hanya Kewajiban Laki-Laki

Kesungguhan memperjuangkan Islam serta mempertahankannya di masa Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam tidak hanya terpatri di hati kaum laki-laki (sahabat) saja, tetapi juga oleh kaum perempuan (shohabiah) Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.

Ummu Haram binti Milhan adalah di antara para sohabiyah yang sangat bersemangat dalam memperjuangkan Islam dan tidak gentar dalam menghadapi berbagai rintangan. Bahkan, Ia tercatat sebagai shohabiah yang mengikuti pertempuran Badar dan Uhud.

Baca Juga:  Sedikitnya 9.300 Warga Palestina Masih Ditahan di Penjara Zionis Israel

Kisah keberaniannya juga tercatat dalam tarikh ketika ia berpartisipasi dalam pertempuran dakwah perluasan wilayah Islam di masa Khalifah Utsman bin Affan.

Meskipun usianya sudah tidak muda lagi, semangatnya tidak pernah pudar. Ia bergabung dengan pasukan yang menempuh perjalanan ke Syprus, wilayah yang berada di barat laut Palestina. Dan beliau syahid di sana.

Selain Ummu Haram, kita kenal juga Asma’ binti Yazid yang menunjukkan kepedulian dan perhatiannya terhadap Islam. Asma’ adalah salah satu sahabat perempuan yang terkenal dengan kepiawaiannya dalam berpidato dan menyampaikan nasihat. Ia dikenal sebagai orator yang ulung dan sering memberikan semangat untuk berjuang. Karena itu, Asma’ mendapat julukan sebagai Juru Bicara Perempuan.

Terdapat sebuah kisah tentang Asma’ yang terangkum dalam kitab “Nisaa’ Haular Rasul”, yaitu pada suatu hari Asma’ mendatangi majelis Rasulullah.

Baca Juga:  Hari Pertama Idul Adha, Pasukan Zionis Israel Ganggu Pergerakan di Ramallah 

Saat itu Asma’ bertanya, “wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah mengutusmu untuk seluruh kaum laki-laki dan perempuan, kemudian kami semua beriman dan berbaiat padamu. Adapun kami kaum perempuan memiliki keterbatasan ruang lingkup dalam bergerak. Kami menjadi penyangga rumah tangga kaum laki-laki dan kami adalah tempat menyalurkan syahwatnya. Kamilah yang mengandung anak-anak mereka. Akan tetapi kaum lelaki bisa mendapatkan keutamaan melebihi kami dengan salat Jumat, mengantarkan jenazah, dan juga berjihad. Saat mereka kaum lelaki berjihad, kamilah kaum perempuan yang menjaga harta mereka serta mendidik anak mereka. Lalu, apakah kami juga bisa mendapatkan seperti yang mereka dapatkan dari amalan-amalan tersebut?”.

Mendengar pertanyaan tersebut, lantas Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menghadap pada para sahabat kemudian berkata, “Apakah kalian pernah mendengar pertanyaan dari seorang perempuan tentang agama yang lebih baik dari apa yang baru saja ia tanyakan?”.

Maka para sahabat menjawab bahwa mereka belum pernah mendengarkan. Kemudian Rasulullah bersabda, “kembalilah wahai Asma’, dan sampaikan pada para perempuan yang ada di belakangmu, bahwasannya perilaku baik salah seorang diantara mereka terhadap suami mereka, usahanya untuk mendapatkan ridha suaminya, dan ketundukkan mereka untuk selalu taat pada suami mereka, maka itu semua akan mengimbangi pahala dari amalan yang telah kamu sebutkan”.  Kemudian Asma’ kembali sembari bertahlil dan bertakbir karena merasa gembira dengan sabda Rasulullah tersebut.

Baca Juga:  Netanyahu Umumkan Pembubaran Kabinet Perang Israel

Semangat juang Ummu Haram, Asma’ binti Yazid sangat pantas menjadi inspirasi bagi umat Islam hingga hari ini,  khususnya kaum perempuan. Para shohabiah Rasul memberikan pelajaran bahwa perempuan memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan Islam.

Adalah bagian dari perjuangan kaum perempuan juga bagaimana mereka terus mengajarkan kepada generasi berikutnya tentang pentingnya menjaga dan memuliakan Islam, mengajarkan tempat-tempat Islam yang suci dan diberkahi, termasuk di dalamnya masjidil Aqsha dan Palestina. Bahwa perjuangan mempertahankan Palestina adalah perjuangan yang berkelanjutan dan harus diteruskan oleh setiap generasi umat Islam.

Kondisi Palestina saat ini, khususnya di wilayah Gaza yang terus dijajah dan juga Masjidil Aqsha yang seringkali terancam keberadaannya, mengingatkan kita akan pentingnya bersatu dalam menjaga warisan ini. Umat Islam di seluruh dunia memiliki tanggung jawab untuk memberikan perhatian lebih terhadap Palestina.

Perjuangan para shohabiyah dalam menjaga Masjidil Aqsha dan memperjuangkan Palestina adalah teladan bagi kita semua.

Setiap individu, baik laki-laki maupun perempuan, memiliki peran yang penting dalam perjuangan ini. Kita harus meneladani semangat mereka dan terus berjuang dengan segala kemampuan yang kita miliki.

Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala selalu melindungi Palestina dan Masjidil Aqsha, juga tempat Suci lainnya di muka bumi ini. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan kekuatan kepada umat Islam untuk terus berjuang mempertahankan tanah suci ini.

 Wallahu a’lam bish showab

[]

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Widi Kusnadi