Oleh: Isma Nurul Inayah, Tim Dakwah Syubban Media Bandung, Jawa Barat
Pada masa kepemimpinan Sultan Suleiman Al-Qonuni atau Suleiman I pada masa Turki Utsmani, ia menegur Walikota Baitul Maqdis. Hal itu disebabkan para pengembala yang melewati kompleks Masjidil Aqsa membawa susu perahan mereka dan banyak tertumpah di halaman Al-Aqsa. Sehingga menimbulkan bau tak sedap.
Sejak saat itu, Sultan Suleiman (1494-1566 M) menyerukan kepada masyarakat untuk lebih menjaga kebersihan Masjidil Aqsa demi kenyamanan kaum Muslimin yang akan beribadah di sana.
Lalu di manakah kiranya sosok yang mengikuti jejak kepedulian Suleiman pada zaman ini terhadap Masjidil Aqsa?
Baca Juga: Wawancara Eksklusif Prof El-Awaisi: Ilmu, Kunci Pembebasan Masjid Al-Aqsa
Mengutip Helvy Tiana Rosa dalam penggalan puisinya “Mahanazi” :
“Kabar apakah yang sampai padamu tentang Palestina?
Apakah sampai padamu berita
tentang rumah-rumah yang dihancurkan
tanah-tanah meratap berpindah tuan,
bahkan manusia yang dibuldozer?
Apakah sampai padamu berita tentang Masjidil Aqsha
di halamannya menggenang darah
dan tubuh-tubuh yang terbongkar
Peluru yang berhamburan di udara
menyanyikan lagu kematian menyayat nadi.”
Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat
Lalu, kita tambahkan “Apakah sampai kepadamu berita tentang Masjidil Aqsa yang kembali bertumpahan darah di bulan suci Ramadhan ini?”
Bom dan peluru siapakah yang yang menghujam Palestina? Siapa lagi Kalau bukan dari tawa para zionis yang menembus dinding manusiawi.
Mengutip postingan Gen Saladin di media sosial, “Wahai Suleiman Al-Qonuni, maafkan kami. Masjidil Aqsa ternodai kembali. Maafkan kami yang hanya bisa membantu lewat doa sepertiga malam kami. Maafkan kami yang hanya bisa menolong dengan sisa uang di saku celana kami.”
Namun di sini hati kami terasa lebih tersakiti menyaksikan saudara-saudara kami di Palestina.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat
Maafkan kami terkadang orang-orang di negeri kami masih saja meneriakan “Palestina? untuk apa memikirkan palestina? persoalan di negri sendiri menjulang!”
Meminjam istilah Farah Qoonita, penulis, aktivis dan pedia media, yang mentatakan, “Berisiklah” tentang Palestina. Artinya kita jangan diam saja manakala berbicara tentang isu Palestina dan Masjidil Aqsa.
Kita katakan pada mereka atas dasar nama kemanusiaan, teruslah berkata dan menulis tentang Al-Aqsa dan Palestina.
Kita tak bisa hanya diam menyaksikan pertumpahan darah yang terus-menerus menodai Masjidil Aqsa.
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin
Kalau dicermati dari postingannya Gen Saladin itu, mengingatkan kita tentang sikap bagaimana Suleiman Al-Qonuni menegur Walikota Baitul Maqdis hanya karena penggembala yang melewati kawasan masjid dan mengotorinya dengan tumpahan susu dan menyisakan bau tak sedap.
Kini bukan hanya tumpahan susu ternak. Namun tumpahan darah para pemuda yang berjaga di Masjidil Aqsa. Ketika darah tertumpah oleh serangan brutal pasukan pendudukan Zionis Israel.
Kitalah umat Islam yang memikul tanggung jawab terhadap kesucian dan kemuliaan Masjidil Aqsa dari yahudisasi dan segala bentuk penodaannya.
Di ujung Ramadhan, kita hanya dapat memohon, “Ya Allah berikanlah kemenangan bagi para pejuang Palestina sebagaimana engkau berikan kemenangan umat Muslim pada Perang Badar.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat
Ya Allah berikanlah kehancuran kepada pasukan Zionis Israel sebagaimana engkau berikan kehancuran kepada bala tentara Fir’aun. Aamiin. (A/ism/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ada Apa dengan Terpilihnya Trump?