Makassar, MINA – Wahdah Islamiyah menggelar Tabligh Akbar Nasional dirangkaikan dengan pelepasan Dai dan Daiyah ke berbagai pelosok Negeri. Kegiatan berlangsung di Gedung Aisyah Asrama Putri Kampus Sekolah Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar, Sabtu (20/8).
Ketua Umum Wahdah Islamiyah Ustadz Zaitun Rasmin mengatakan hari ini pihaknya ingin mengwujudkan pembentukan pembangunan jiwa bangsa yang mayoritas muslim. Tentu dengan penanaman ilmu yang benar dan melahirkan jiwa-jiwa yang sehat.
“Kita akan menyebarkan 345 Dai dan Daiyah yang siap membina ummat dengan ilmu pengetahun yang benar. Mereka semua membawa cita-cita untuk mewujudkan negeri yang Makmur dan diberkahi oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” kata Ustadz Zaitun.
Ustadz Zaitun mengatakan, sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaannya, dan juga mendapat dukungan dari berbagai negara termasuk Palestina.
Baca Juga: Syeikh El-Awaisi: Cinta di Balik Nama Baitul Maqdis
“Umat Islam Indonesia tidak akan melupakan jasa dan dukungan bangsa Palestina atas Kemerdekaan Indonesia yang dilangsung diwakili oleh Mufti Palestina Syaikh Amin Al Husaini. Bahkan bukan hanya dukungan pengakuan tapi juga mengajak para dermawan untuk membantu kemerdekaan Palestina,” ujarnya.
Wakil Dewan Pertimbangan MUI Pusat tersebut juga menegaskan, tujuan kemerdekaan adalah menghapuskan penjajahan di atas dunia, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
“Diantara tujuan kemerdekaan adalah memajukan kesejahteraan umum dan begitulah kita menginginkan kemerdekaan, dimana kita lihat para penjajah Indonesia adalah penjajah yang serakah. Serta tujuan kemerdekaan itu adalah ikut menjaga ketertiban dunia,” imbuh Ustadz Zaitun.
Pasalnya, umat Islam mempunyai kewajiban untuk menghapuskan penjajahan diberbagai belahan negara. Termasuk kemerdekaan terhadap Palestina dan negara lainnya.
Baca Juga: Tinjau Program Bantuan di Herat, MER-C Kirim Tim ke Afghanistan
“Pembangunan hanya dilakukan secara fisik namun juga secara jiwa oleh anak bangsa, inilah yang kita harapkan terjadinya keadilan dalam pembangunan tersebut, yakni membangun jiwanya dan fisik yang sehat,” kata Ustdz Zaitun.
“Pembacaan teks proklamasi adalah bentuk kemerdekaan bangsa Indonesia, yang dibangun jiwanya dan rohaninya. Bagi kita seorang dai dan daiyah memiliki tugas dan tanggung jawab dalam memberikan kontribusi. Pembangunan jiwa adalah prioritas utama,” ujar Ustadz Zaitun.
Ia juga menegaskan, pembangunan jiwa tidak boleh dibelakangkan dibandingkan dengan membangun fisik. Jiwa harus lebih diutamakan dan diprioritaskan tanpa melupakan pembangunan fisiknya, dan Islam adalah agama yang sempurna dan telah memberikan panduan dalam membangun jiwa dan jasadnya.
Sementara Ketua Departemen Urusan Wilayah dan Daerah Dewan PP Wahdah Islamiyah Ustadz Akino mengatakan, sekitar 345 dai dan daiyah Wahdah Islamiyah akan siap dilepas untuk berdakwah ke berbagai wliayah di Indonesia.
Baca Juga: Masa Tenang Pilkada 2024 Dimulai Hari Ahad Ini
“Untuk kampus STIBA dikirim 130 orang (Dai) dan 145 orang (Daiyah), untuk sekolah dai dikirim 43 orang (Dai) dan 21 orang (Daiyah), sementara dari masing-masing kampus dua perwakilan, jadi total 345 orang yang dilepas untuk berdakwah kemasyarakat,” katanya. (L/R4/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diprediksi Berawan Tebal Akhir Pekan Ini