Mampu membaca, memahami dan mengamalkan isi kandungan Al-Quran adalah suatu keharusan bagi setiap umat Islam, karena Al-Quran adalah pedoman hidup umat Islam yang telah terjaga keutuhan isi kandungannya selama 14 abad, tidak terkecuali kepada mereka yang mengalami kekurangan pada indera penglihatannya.
Keterbatasan fisik inilah yang dialami Wahyono (23), salah satu peserta MTQ di cabang musabaqah Tilawah Al-Quran golongan tuna netra putra dan putri asal Jawa Timur. Cacat pada penglihatannya tak menjadikan dirinya minder dan malu untuk menunjukkan bakat dan potensi dirinya.
Perasaan syukur dan penuh semangat tampak dari wajah Wahyono. “Saya bersyukur kepada Allah, atas pertolongan Allah saya diikutsertakan kembali pada MTQ Tingkat Nasional ini. Alhamdulillah tugas terlaksana dengan baik,” ungkap peraih juara II pada MTQ Nasional ke XXV di Batam kategori tilawah tuna netra. Demikian keterangan pers Kemenag yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Wahyono mengatakan persiapan yang dilakukan adalah mengikuti kegiatan pelatihan yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama Kementerian Agama Kantor Wilayah Jawa Timur bekerja sama dengan LPTQ Provinsi Jawa Timur. “Bahkan diikutsertakan pada pembinaan khusus semacam les privat secara intensif dengan guru khusus,” katanya.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-11] Ragu-ragu Mundur!
Wahyono, warga Desa Lingk Lerek, Gombeng Sari, Banyuwangi, saat ini bersekolah di SMP LB Negeri Banyuwangi dan mampu baca tulis huruf Braille.
Pada saat tampil, karena keterbatasan penglihatan, para peserta tuna netra dipapah untuk naik ke pentas hingga selesai membaca sampai kembali ke tempat duduk semula.
Wahyono mengungkapkan ketika tampil di hadapan dewan hakim, bunyi bel sebagai pengganti lampu bagi mereka yang awas, bunyinya terdengar terlalu keras sehingga mengganggu konsentrasi dan juga tidak ada mic monitor di dalam ruangan tampil.
“Sehingga saya berfikir suara saya keluar atau tidak, tapi seluruhnya saya rasakan lebih baik dari pada MTQ sebelumnya. Tentu target yang ingin dicapai adalah menjadi juara I pada cabang Tilawah Al-Quran bagi tuna netra, mohon doanya,” tutur Wahyono penuh semangat.
Baca Juga: Muasal Slogan ”Al-Aqsa Haqquna”
“Kepada teman-teman yang mengalami nasib yang sama seperti dirinya, jangan menjadikan keterbatasan fisik sebagai penghalang untuk menunjukkan bakat dan prestasi yang kita miliki dengan pertolongan Allah. Insya Allah kita bisa berikan yang terbaik untuk bangsa ini,” ujarnya.
Sebagaimana jadwal yang sudah ditetapkan, hasil babak penyisihan dari musabaqah cabang tilawah al-Quran golongan tuna netra akan diumumkan pada Kamis (4/8) ini, dilanjutkan babak final besoknya pada Jum’at 5 Agustus 2016. (T/R05/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Enam Prinsip Pendidikan Islam