Serang, 8 Muharram 1438/9 Oktober 2016 (MINA) – Ulama Indonesia Wahyudi KS mengatakan salah satu harapan untuk kebebasan Al-Aqsha adalah dengan menggapai rahmat Allah melalui Iman, Iihad dan Hijrah.
Hal itu disampaikannya saat acara tabligh akbar mengambil tema ‘Hijrah Menuju Kesatuan Umat dalam Mewujudkan Islam Rahmatan Lil’Alamin dalam Upaya Pembebasan Al-Aqsha’ di Masjid Raya Al-Bantani, Serang, Banten, Ahad (9/10).
“Atas dasar inilah tidak semua orang mampu melakukan jihad, hanya orang-orang tertentu yang dipilih Allah dan siap mengerahkan seluruh potensinya untuk meraih prestasi tertinggi di sisi Allah,” katanya mengutip salah satu ayat dalam surat Al-Baqarah.
Ia menambahkan, DR. Abdullah ‘Azzam dalam bukunya Tarbiyyah Jihadiyah menggambarkan, jalan jihad itu seperti jalan terjal dan berbatu, atau ibarat jalan yang licin.
Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan
“Maka dari itu tidak semua orang mampu menempuhnya, dan tidak semua orang kuat bertahan padanya,” ujarnya.
Dalam menghadapi kondisi muslimin saat ini, lanjutnya, maka umat Islam harus kembali kepada pola hidup generasi awal Islam, dan mewujudkan Islam yang menjadi rahmat seluruh alam.
“Marilah kita raih prestasi dalam kehidupan dan prestasi dalam kematian, berlindunglah kepada Allah dari kehidupan yang frustasi dan kematian yang frustasi,” katanya.
Tabligh Akbar diselenggarakan oleh Jamaah Muslimin (Hizbullah) didukung oleh Lembaga Kepalestinaan Aqsha Working Group (AWG) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Kantor Berita MINA (Mi’raj Islamic News Agency) dan Harian Republika. (L/ima/R02)
Baca Juga: AWG Gelar Dauroh Akbar Internasional Baitul Maqdis di Masjid Terbesar Lampung
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)