Bogor, 21 Rabi’ul Akhir 1438/ 20 Januari 2017 (MINA) – Dai dan dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Fatah, Ust. Wahyudi KS , mengatakan berdakwah bukan hanya dengan berbicara namun bisa dilakukan dengan tindakan dan perbuatan.
“Dakwah bukan hanya bicara, dakwah bisa seperti informasi, gagasan, ungkapan, ajakan dan perbuatan yang bisa disampaikan atau dilakukan saat di manapun kita berada,” katanya.
Dalam petikan Al-Quran surat Ali-Imran ayat 104 yang artinya “Dan hendaknya di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru pada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”
“Sebagaimana rosul mengubah dari biadab menjadi adab, dari syirik menjadi tauhid, itulah sebenarnya kiprah dalam berdakwah,” ujar Amir MTTP Jama’ah Muslimin (Hizbullah) itu pada acara Mabit yang diadakan Syubban, Kamis malam, di Pondok Pesantren Al-Fatah, Cileungsi, Kab. Bogor .
Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan
Ia menjelaskan, jika ingin berdakwah dengan mengikuti jejak Rasulullah, harus memahami karakteristik dalam berdakwah.
“Karakteristik dalam dakwah itu adalah tidak pernah lelah, tidak putus asa, tidak berhenti belajar, dan tiada hari tanpa peningkatan kualitas hidup. Karena tidak akan sama orang yang berbuat baik dengan orang yang berbuat buruk dihadapan Allah, ” pungkasnya.
Mabit (Malam Bina Iman dan Taqwa) dengan “Kuliah Umum Media Islam” ini diadakan khusus bagi para pemuda dan pemudi Jama’ah Muslimin (Hizbullah), berlangsung pada 19-20 Januari (Kamis malam sampai Jumat) di Masjid At-Taqwa, kompleks Pondok Pesantren Al-Fatah, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.(L/R10/R07-P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia