Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wahyudi KS Jelaskan Identitas Kehidupan Berjamaah

Rendi Setiawan - Ahad, 21 Mei 2017 - 11:19 WIB

Ahad, 21 Mei 2017 - 11:19 WIB

324 Views

Amir Majelis Tarbiyah dan Tadrib Jama'ah Muslimin (Hizbullah), Wahyudi KS (Foto: Zaenal/MINA)

Amir Majelis Tarbiyah dan Tadrib Jamaah Muslimin (Hizbullah), Wahyudi KS (Foto: Zaenal/MINA)

Bogor, 24 Sya’ban 1438/21 Mei 2017 (MINA) – Amir Majelis Ta’lim dan Tadrib Pusat (Ketua Pendidikan dan Pengajaran) Jama’ah Muslimin (Hizbullah), Wahyudi KS menjelaskan tentang identitas kehidupan berjamaah.

Menurutnya, sikap taat tertib dan disiplin menjadi identitas kaum muslimin dalam mewujudkan kehidupan berjama’ah. Ia mengatakan, potret kehidupan yang diterapkan oleh Rasulullah dan shahabatnya adalah pola yang terbaik.

“Saat itulah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sebagai Imaamul Muslimin dan para sahabatnya sebagai makmum, dapat mengamalkan Islam secara Kaffah,” katanya di Masjid At-Taqwa, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Ahad (21/5).

Berbicara di hadapan ribuan peserta yang hadir pada Tablig Akbar Jama’ah Muslimin (Hizbullah) tersebut, Wahyudi mengungkapkan bahwa setelah meninggalnya Rasulullah, para sahabatnya langsung mencari pemimpin pengganti untuk memimpin umat Islam.

Baca Juga: Syubban Jambi Kibarkan Bendera Palestina di Puncak Gunung Dempo

“Para sahabat tidak mau menjalani hidup tanpa dipimpin oleh seorang Imaam atau khalifah. Karena hidup tanpa Imaam, akan meninggalkan banyak syariat, di antaranya syariat taat, tertib dan disiplin. Sikap ini hanya bisa diwujudkan sepenuhnya jika hidup berjama’ah,” terangnya.

Sikap taat para sahabat, kata Wahyudi, terlihat ketika turunnya ayat pengharaman khamr atau arak. Secara bertahap, Allah menurunkan hukum khamr pada kaum muslimin pada saat itu.

“Demikianlah ketaatan para sahabat. Pun juga ketaan para sahabiyyah tentang menutup aurat bagi mereka,” katanya mengutip surat An-Nuur ayat 31.

Ia melanjutkan, selain sikap taat, para sahabat juga tertib dalam menjalani perintah Allah dan Rasul-Nya dengan tahapan-tahapan yang proporsional.

Baca Juga: Ulama Palestina: Ujian Pertama untuk Bebaskan Al-Aqsa adalah Shubuh Berjamaah

“Sikap tertib adalah fitrah, dan merupakan tuntutan Allah dan Rasul-Nya. Allah pun menciptakan manusia dengan tertib,” jelasnya.

Selanjutnya, kata Wahyudi, umat Islam juga diperintahkan untuk disiplin. Tidaklah seorang dikatakan disiplin jika tanpa taat dan tertib. Itulah identitas kehidupan berjama’ah.

Tablig Akbar Jamaah Muslimin (Hizbullah) 1438 H menghadirkan beberapa pembicara baik dari dalam maupun luar negeri, seperti Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur, dosen Universitas Islam Malaya (UIM) Dr. Abdul Malik, Ulama Pattani Thailand Abdullah Abubakar, Ulama Filipina Watteu Ibrahim, Narasumber Radio Silaturahim Ustadz Salman Al Farisy. (L/R06/B05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: UAR Korwil NTT Ikuti Pelatihan Water Rescue

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Indonesia
Indonesia
Khadijah