London, MINA – Jurnalis Palestina yang bekerja di Gaza telah menginspirasi seni jalanan di Inggris dengan mural dinding terbaru yang muncul di kawasan Ilford, London Timur.
Dilukis oleh seniman jalanan Auberi Chen, Core 246 dan Kapten Kris, mural besar “Pahlawan Palestina” menampilkan fotografer Palestina, dari kiri ke kanan, Mohamed al-Masri dan Ali Jaddalah, penulis Hind Khoudary, dan fotografer Abdelhakim Abu Riash.
Namun, media di Inggris melaporkan awal pekan ini bahwa beberapa mural “Pahlawan Palestina” itu telah menjadi sasaran vandalisme pro-Israel, dengan beberapa gambar simbol agama Bintang Daud serta komentar yang meremehkan lukisan wajah jurnalis Palestina itu, mengutip Al Jazeera, Ahad (31/3).
Sementara itu, diberitakan The New Arab pada 16 Februari 2024, seniman Inggris sebelumnya juga telah menampilkan wajah jurnalis sebagai pahlawan Palestina. Calum Hall, pendiri Creative Debuts, memainkan peran penting dalam mendorong perjuangan Palestina ini.
Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia
Creative Debuts telah mendapatkan pengakuan dalam komunitas seni baru atas dedikasi otentiknya terhadap kesetaraan, keberagaman, dan filantropi.
Organisasi ini berkolaborasi dengan banyak seniman dari kelompok marginal dan mengelola berbagai hibah amal untuk mendukung mereka yang membutuhkan bantuan keuangan.
Creative Debuts memprakarsai proyek “Pahlawan Palestina”, sebuah upaya terpuji untuk merayakan keberanian para jurnalis yang mempertaruhkan nyawa mereka untuk menggambarkan kenyataan pahit kehidupan di Gaza.
Proyek ini telah menghasilkan mural yang menampilkan jurnalis seperti Motaz Azaiza oleh Barny Zadok (Lokasi: Leake Street Tunnel, London); Bisan Owda oleh Lours (Lokasi: Brixton, London); Hind Khoudary oleh Lucy Danielle (Lokasi: Shoreditch, London); Wael Al-Dahdouh oleh Nacho Welles (Lokasi: Shoreditch, London); Plestia Alaqad oleh Ed Hicks (Lokasi: Hackney Wick, London); Doaa Albaz oleh Itaewon (Lokasi: Mile End, London).
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam
Dalam wawancara eksklusif dengan Hall, proyek “Pahlawan Palestina” didirikan dengan tujuan tertentu.
“Kami mengenal para jurnalis ini pada masa-masa yang sangat memilukan, dan mereka dengan tulus mempertaruhkan nyawa mereka untuk menunjukkan kepada dunia apa yang sedang terjadi,” jelas Hall.
“Sebagai orang kulit putih yang hidup di Barat, sangat penting bagi saya untuk memanfaatkan platform dan hak istimewa apa pun yang saya miliki untuk meningkatkan kesadaran dan berdiri dalam solidaritas dengan Palestina dan rakyat Palestina. Yang paling penting bagi saya adalah menyoroti dan mendiskusikan pekerjaan signifikan yang mereka lakukan,” pungkasnya. (T/Ai/P2)
Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas
Mi’raj News Agency (MINA)