Jakarta, MINA – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indoneia (MUI), Buya Anwar Abbas mengimbau masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan mengingat pandemi Covid-19 varian baru yakni Omicron dapat mengganggu keselamatan umat.
“Para ahli dan Pemerintah selalu mengingatkan dan mengimbau untuk selalu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi mobilitas dan menghindari keramaian,” kata Buya Anwar di Jakarta, Rabu (26/1).
Menurutnya, pandemi Covid-19 kembali menjadi sorotan tajam karena terdapat varian baru yakni Omicron yang bisa menular lebih cepat dibanding varian sebelumnya.
“Sejumlah negara merasakan dampak dari varian baru ini dengan terjadinya lonjakan angka kasus harian positif Covid-19,” katanya.
Baca Juga: Hingga November 2024, Angka PHK di Jakarta Tembus 14.501 orang.
Sementara itu, Epidimiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI), Tri Yunis Miko mengatakan, bahwa hal ini berpotensi menjadi gelombang besar apabila langkah yang diambil kurang tepat.
“Transmisi lokal sudah terjadi dan berkembang menjadi kluster-kluster seperti lima daerah di Jakarta,” kata dia.
Sebelumnya, Juru Bicara Nasional Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, program vaksin Booster merupakan respon atas meluasnya varian Omicron yang dapat mengurangi kekebalan yang telah terbentuk sebelumnya.
“Pelaksanaan vaksinasi penguat itu dilakukan pada daerah yang kekebalan komunitasnya terbukti sudah berkurang,” ujarnya.
Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan
Wiku juga mengatakan, dalam kurang dari dua bulan kemunculan varian Omicron telah ditemukan di hampir seluruh negara di dunia, bahkan lebih mendominasi dibandingkan varian sebelumnya yaitu Alpha, Beta, dan Delta di beberapa negara. (L/R4/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: AWG Gelar Dauroh Akbar Internasional Baitul Maqdis di Masjid Terbesar Lampung