Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

WAKIL ARAB DI PARLEMEN ISRAEL DESAK DUNIA ARAB BERBUAT UNTUK PALESTINA

Rendi Setiawan - Sabtu, 8 November 2014 - 22:10 WIB

Sabtu, 8 November 2014 - 22:10 WIB

714 Views

Anggota dan wakil Arab dari parlemen Israel, Knesset, Ahmad Tibi (Foto: PressTv)
Anggota dan wakil Arab dari <a href=

parlemen Israel, Knesset, Ahmad Tibi (Foto: PressTv)" width="300" height="168" /> Anggota parlemen Israel (Knesset), Ahmad Tibi (Foto: PressTv)

Brussels, 15 Muharram 1436 H/8 November 2014 M (MINA) – Anggota parlemen Israel (Knesset), Ahmad Tibi mendesak dunia Arab untuk berbuat lebih banyak dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina.

“Al Aqsha adalah garis merah. Dunia Arab dan Muslim harus melakukan sesuatu demi Al-Quds dan Al Aqsa. Reaksi mereka harus jauh lebih nyata,” katanya. Kuwait News Agency (KUNA) melaporkan dikutip Mi’Raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu.

“Mereka harus mendukung rakyat Palestina di Al-Quds berupa material, finansial dan diplomatis untuk melanjutkan perlawanan mereka dan memberikan tekanan pada Israel melalui PBB, Amerika Serikat dan Uni Eropa,” katanya.

Dalam kunjungannya ke Brussels, dia mengatakan, penduduk Arab Palestina mencapai 20 persen, atau 1,2 juta, dari total penduduk Israel. Ada 11 anggota parlemen dari warga Palestina dari 120-anggota Knesset dan Tibi adalah Ketua Fraksi Gerakan Arab untuk Perubahan.

Baca Juga: Mengenaskan, Pembakar Al-Qur’an Asal Swedia Ditemukan Tewas di Apartemenya

Dia mengungkapkan, kunjungannya ke Brussels adalah untuk menjelaskan kepada Parlemen Eropa tentang dua isu utama, yaitu krisis di Al Aqsha dan upaya Israel untuk mengubah status quo-nya.

“Saya melihat sendiri bagaimana pasukan Israel berhadapan dengan kaum muslimin dan mencegah mereka dari memasuki Al Aqsha, dan membiarkan ekstremis Yahudi untuk memasuki halamannya,” katanya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, Isu kedua adalah diskriminasi dan penindasan terhadap warga Arab Palestina di Israel dan saya mewakili mereka di Knesset.

“Saya mengatakan kepada Parlemen Eropa, Israel membuat tiga bentuk pemerintahan, satu adalah demokrasi untuk orang-orang Yahudi, kedua adalah diskriminasi rasial terhadap minoritas Arab-Palestina di Israel, dan yang ketiga adalah apartheid di wilayah-wilayah pendudukan Palestina tahun 1967,” kata Tibi. (T/P011/R03)

Baca Juga: PM Prancis Sebut Elon Musk Sebagai Ancaman Demokrasi

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)


Baca Juga: Jerman Tolak Usulan Trump Pindahkan Warga Gaza ke Negara-Negara Tetangga

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Kolom
Palestina
Kolom