Mesir, 2 Rabi’ul Akhir 1438/ 31 Desember 2016 (MINA) – Beberapa Hari lalu, Wakil Kepala Biro Politik Hamas Mousa Abu Marzook tiba di Mesir untuk mengadakan pertemuan dengan para pejabat Mesir membahas hubungan bilateral antara Hamas dan pemerintah di Kairo, Mesir.
Juru bicara gerakan mengumumkan kepada Middle East Monitor (MEMO) dikutip oleh MINA, Sabtu (31/12), pertemuan juga akan membahas perkembangan terbaru di Palestina.
Anggota biro politik di Jalur Gaza Mahmoud Zahar juga mengatakan, pertemuan “akan diadakan” antara Hamas dan pejabat Mesir di Kairo. Komunikasi antara Hamas dan Mesir “tidak pernah berhenti” ada “keinginan bersama” untuk mengadakan permbicaraan segera.
Pertemuan terakhir antara Gerakan Perlawanan Islam Palestina dan para pejabat Mesir berlangsung di Kairo pada bulan April.
Baca Juga: Hezbollah Serang Pangkalan Utama Militer Israel di Tel Aviv
Mesir merupakan salah satu negara terkemuka dan pertama yang memberikan pengakuan terhadap kemerdekaan Republik Indonesia pada 18 November 1946.
Indonesia dan Mesir membuka hubungan diplomatik secara resmi pada tanggal 10 Juni 1947 melalui penandatanganan Perjanjian Persahabatan (Treaty of Friendship and Cordiality) kemudian dilanjutkan dengan pembukaan perwakilan RI di Cairo pada 1949.
Sejak menjalin hubungan diplomatik, kedua negara senantiasa menjaga hubungan yang baik dan erat secara politis. Hubungan yang baik dan akrab tersebut ditandai antara lain dengan intensitas kunjungan pejabat antara kedua negara, kesamaan pandangan dalam berbagai isu internasional dan regional yang menjadi perhatian bersama, dan koordinasi serta saling dukung dalam pencalonan masing-masing di berbagai organisasi dan forum internasional. (T/anj/RS3)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Isi Surat Persembahan Hezbollah untuk Keluarga Para Martir