Jakarta, MINA – Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah mengecam keras kekerasan pasukan Israel atas jamaah shalat Subuh di Masjid Al-Aqsa palestina dan mendorong Indonesia pimpin Parlemen Dunia membentuk ‘Justice Forum for Palestine’ pasca serangan membabi-buta polisi Israel itu.
Dia berpendapat politik bebas aktif Indonesia seharusnya mendorong negara ini mengambil inisiatif dalam pembentukan forum tersebut di kancah internasional.
“Kita rasanya sudah bosan meminta Israel menghentikan kekerasan yang sering mereka lakukan di bulan Ramadhan dan PBB tidak pernah mengambil tindakan berarti apapun. Mereka sadar PBB akan melempem seperti macan ompong. Karena itu, langkah konkret harus segera diambil. Parlemen Dunia bisa membuat keputusan politik tingkat dunia dan Indonesia menjadi pemrakarsanya,” tegas Ahmad Basarah di Jakarta, Senin (18/4).
Dalam dua hari terakhir media internasional ramai memberitakan polisi Israel kembali menebar teror dengan mengusir dan memukuli warga Palestina yang hendak melaksanakan shalat Subuh berjamaah di Masjid Al-Aqsa, Jumat (15/4). Sekitar 158 warga Pelestina luka-luka serius akibat dipukuli dan dikeroyok polisi Israel.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Kegaduhan muncul antara lain akibat provokasi iklan online yang menyerukan kelompok ekstremis Yahudi menyerbu Masjid Al-Aqsa selama liburan Paskah dan mengorbankan hewan di halaman masjid. Provokasi ini membuat umat Kristen dan Muslim Palestina bersatu dan bertekad siap mati membela Masjid Al-Aqsa.
Menurut Ahmad Basarah, melawan keganasan dan kejahatan kemanusiaan yang bertubi-tubi dilakukan Israel tidak lagi cukup dengan imbauan di media cetak atau media sosial. Masyarakat dunia belum lagi lupa dengan tragedi hampir setahun lalu, ketika di pertengahan Mei 2021 Israel menewaskan 83 warga sipil Palestina termasuk 17 anak-anak dalam ketegangan kedua bangsa, kini mereka berulah lagi menumpahkan darah di masjid suci Al-Aqsa.
“Saat itu kita masih ingat, biarpun sudah ada 83 orang tewas, Amerika Serikat sebagai salah satu anggota Dewan Keamanan PBB tetap memblokir rapat darurat DK PBB yang punya agenda tunggal membahas perseteruan Israel-Palestina. Kejadian serupa akan terulang setiap Israel melakukan kejahatan kemanusiaan, PBB akan melempem dan tokoh-tokoh dunia hanya bisa mengecam lewat media sosial,” pungkas Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Luar Negeri itu.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan tersebut menegaskan, sebagai manifestasi Dasa Sila Bandung, Indonesia tak pernah berhenti mendukung penuh berdirinya negara Palestina. Ini adalah amanat Proklamator Republik Indonesia Bung Karno yang sejak Konferensi Asia Afrika digelar sudah bertekad hendak memperjuangkan negara-negara yang belum merdeka termasuk Palestina, serta menolak Israel ikut dilibatkan dalam persiapan konferensi tersebut.
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
“Spirit antipenjajahan Bung Karno ini tidak boleh padam di setiap dada kita. Indonesia dulu pernah menolak kehadiran Israel pada Asian Games 1962 di Jakarta sebagai bentuk solidaritas kita pada Palestina. Untuk melanjutkan spirit itu, rasanya tidak berlebihan jika Indonesia sekarang memprakarsai pembentukan forum dunia untuk keadilan bagi Palestina,” pungkas Ahmad Basarah.
Menurut Dosen Universitas Islam Malang ini, negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) punya potensi besar untuk memperjuangan keadilan buat Palestina. Apalagi jika OKI menggandeng himpunan parlemen-parlemen negara anggota OKI yang bernaung di bawah organisasi Parliamentary Union of the OIC Member States atau PUIC di negara masing-masing, ditambah aliansi organisasi non-pemerintahan bernama Liga Muslim Dunia.
“Setahu saya, PUIC ini organisasi internasional yang cukup lama berdiri, sejak 1999. Anggotanya 54 parlemen dan 21 observer dari organisasi parlemen regional dan internasional. Kalau potensi ini dimaksimalkan dan Kementerian Luar Negeri Indonesia juga mau berinisiatif menggalang kekuatan politik ini, saya yakin martabat Indonesia semakin tinggi. Apalagi kita sekarang sedang memimpin G-20,” tambah Ahmad Basarah.
Sebagai langkah awal, Ahmad Basarah mengusulkan agar pimpinan MPR RI, DPR RI dan DPD RI segera melakukan “syura” dengan mengumpulkan seluruh pimpinan parlemen dunia, khususnya dari negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim, di Jakarta. Mereka diminta duduk bersama membahas semua persoalan Palestina-Israel lalu membuat keputusan politik tingkat tinggi yang akan dibawa ke forum PBB.
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam
“Harus ada yang memulai. Jika tidak, kemerdekaan Palestina selamanya akan jadi wacana saja. Saya optimis parlemen Indonesia bersama parlemen negara-negara Muslim lainnya dapat menjadi lokomotif perdamaian Palestina-Israel karena Indonesia memiliki landasan filosofis-konstitusional sebagaimana Pembukaan UUD NRI 1945 yang menginginkan semua penjajahan di atas muka bumi ini harus dihapuskan,” tegas Ahmad Basarah.(R/R1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Kecam Penyerbuan Ben-Gvir ke Masjid Ibrahimi