Jakarta, MINA – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) Anwar Abbas menilai label halal Indonesia yang diluncurkan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama terlalu mengedepankan seni. Akibatnya, label halal tak tampak bertuliskan bahasa Arab.
“Kalau bagi saya, tulisan Arabnya nggak tampak. Terlalu mengedepankan seni, ya. Terlalu mengedepankan nuansa lokal,” kata Anwar dalam keterangan tertulis, Ahad (13/3).
Ia juga mengatakan, kentalnya nuansa lokal dalam keterangan Label Halal tersebut akan menimbulkan kekeliruan. Orang Arab tidak mengerti tulisan tersebut. “Orang Arab pun nggak tahu kalau itu tulisan Arab. Jadi yang tahu hanya dia saja. Tapi orang sedunia ngerti kalau tulisan Arab biasa, tahu itu halal,” ujarnya.
Anwar menjelaskan, nuansa religius yang terkandung dalam label halal kini menghilang, akibat terlalu mengedepankan seni serta menenggelamkan maknanya. “Justru makna religiusnya hilang, kalau ini kan nggak nampak tulisan Arabnya, meskipun dia itu tulisan Arab.
Baca Juga: Saudi Luncurkan Platform Nusuk, Kemenhaj Siapkan Integrasi Sistem untuk Umrah Mandiri
“Kata bahasa Arab itu tenggelam oleh seninya,” katanya. Meski label halal tersebut dinilai indah tapi semestinya tidak perlu menghilangkan makna serta keutamaannya itu sendiri.
“Indah boleh, cuma orang nggak paham itu apa. Orang Kristen kalau baca tulisannya halal, dia tahu nih, oh iya, ini halal. Tapi kalau orang yang nggak paham, kan bingung,” ujarnya. (L/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kemenhaj Tetapkan Rencana Perjalanan Ibadah Haji, Keberangkatan Dimulai 21 April 2026
















Mina Indonesia
Mina Arabic