Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BERUNDING DENGAN ISRAEL; PALESTINA SELALU DIRUGIKAN

Admin - Kamis, 20 Juni 2013 - 16:43 WIB

Kamis, 20 Juni 2013 - 16:43 WIB

532 Views ㅤ

Wawancara Eksklusif Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency) dengan Syeikh Prof Dr Abdurrahman Yusuf al-Jamal, Wakil Ketua Parlemen Palestina di Jalur Gaza

Jakarta, 12 Sya’ban 1434/21 Juni 2013 (MINA) – Wakil Ketua Parlemen Palestina di Jalur Gaza, Prof. Dr. Syaikh Abdurrahman Yusuf Al-Jamal Al-Hafidz mengungkapkan bahwa selama ini Palestina selalu dirugikan jika berunding dengan Israel. Karena itu tidak ada jalan lain kecuali mengadakan jihad perlawanan terhadap Israel yang menjajah Paestina.

Ada modal kekuatan besar sebenarnya bagi perjuangan Palestina, yaitu rekonsiliasi alias persatuan dan kesatuan kelompok-kelompok perjuangan di Palestina. Oleh karena itu, Israel dan negara-negara pendukungnya berusaha bagaimana caranya agar rekonsiliasi itu tidak terwujud, kata tokoh yang datang ke Indonesia untuk kedua kalinya tersebut.

Ia datang sebagai Ketua Ma’had Tahfidz Daar Al-Quran Was Sunnah Gaza, dalam rangka wisuda 678 penghafal Al-Quran dalam program akselerasi menghafal Al-Quran metode Tajul Waqar di Pesantren Al-Fatah Muhajirun, Lampung, pekan lalu.

Baca Juga: 30 WNI dari Suriah Kembali Dievakuasi ke Indonesia   

Bagaimana pandangannya pula tentang peran negara-negara Arab tetangga terhadap perjuangan Palestina? Apa pula katanya tentang kekuatan para pejuang di Jalur Gaza?

Berikut petikan wawancara Widi Kusnadi, wartawan Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency) dengan pejabat Palestina yang hafal Al-Quran tersebut, di Jakarta, Kamis malam (21/6) dan dalam perjalanan ke Bandung Jumat (22/6).

MINA : Marhaban, selamat datang di negeri Indonesia. Bagaimana kabar negeri Anda? 

Al-Jamal : Alhamdulillah, baik. Walaupun negeri kami di Jalur gaza, secara ekonomi mengalami banyak kesulitan, banyak sekali pengangguran kehilangan pekerjaan akibat agresi militer Israel pada November 2012 lalu. Blokade  penjajahan hingga saat ini masih berlangsung.

Baca Juga: Banjir di Makasar Rendam Rumah Dinas Gubernur dan Kapolda

Namun, kami tetap saling membantu satu sama lain dalam memenuhi keperluan sehari-hari. Ini tentu berkah dari Allah, karena kami rasakan warga muslim di Jalur Gaza istiqamah berpegang teguh dengan Al-Quran. Hal ini ditandai dengan kecintaan warga di sana dalam membaca dan menghafal Al-Quran, mulai anak-anak sampai orang tua. Mereka tekun menghafal dan berusaha mengamalkan Al-Quran. 

MINA : Beberapa pejabat Fatah dari Tepi Barat berkunjung ke pejabat Hamas di Jalur Gaza melanjutkan pembicaraan rekonsiliasi. Bagaimana prospek rekonsiliasi tersebut? 

Al-Jamal : Memang kedua belah pihak harus lebih sungguh-sungguh lagi sehingga diperoleh kemajuan yang signifikan dalam merealisasikan poin-poin rekonsiliasi. Umpamanya poin rekonsiliasi dalam pemilihan umum.

Alhamdulillah, negara-negara Arab, tetangga kami Palestina, sudah mulai aktif menjembatani proses rekonsiliasi itu. Semoga kelanjutan proses rekonsiliasi dapat menguntungkan semua pihak.

Baca Juga: Angkatan Kedua, Sebanyak 30 WNI dari Suriah Kembali ke Tanah Air

MINA : Banyak pengamat mengatakan rekonsiliasi itu tidak dikehendaki Amerika. Apa pendapat Anda? 

Al-Jamal : Berdasarkan pengamatan kami, Amerika tidak menghendaki persatuan Palestina segera terwujud sehingga kemerdekaan akan bisa direalisasikan. Amerika berusaha menekan. Namun kami tentu tidak mau kalau hal itu merugikan pihak kami.

MINA : Bagaimana persiapan menghadapi pemilihan umum?

Al-Jamal : Kami selalu siap,  dengan catatan harus benar-benar damai dan bebas. Namun, dalam beberapa bulan ini, Israel menangkap ribuan warga Palestina tanpa alasan jelas. Mereka menculik tokoh-tokoh Palestina yang akan mencalonkan diri. Tujuan mereka ingin mengacaukan situasi agar pemilu tidak berjalan dengan baik.

Baca Juga: Antisipasi Macet saat Nataru, Truk Barang akan Dibatasi Mulai 21 Desember

MINA : Selain perlawan dengan senjata, apakah sebenarnya masih perlu dilakukan langkah diplomasi perundingan? 

Al-Jamal : Selama ini, tidak ada perlawanan terhadap Israel penjajah kecuali dengan senjata. Kami belajar banyak dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, bahwa rakyat Palestina selalu dirugikan ketika berunding dengan Israel.

Semua orang tahu itu, Israel selalu melanggar janji dalam setiap kesepakatan perundingan. Bahkan, setiap hari mereka terus memperluas wilayah pemukiman mereka di Tepi Barat. Padahal sudah jelas itu melanggar hukum internasional. Jadi kami tidak bisa berharap banyak dalam diplomasi perundingan dengan Israel.

MINA : Bukankah dalam perang delapan hari November tahun lalu, ada semacam diplomasi atau komunikasi dengan Israel? 

Baca Juga: Kota Semarang Raih Juara I Anugerah Bangga Berwisata Tingkat Nasional

Al-Jamal : Kami tidak melakukan komunikasi dalam bentuk apapun dengan Israel. Baik itu dengan surat, telepon atau mengirim utusan. Rakyat Israel pada waktu itu merasa khawatir terkena serangan dari Palestina. Banyak dari mereka yang bersembunyi di bunker-bunker persembunyian bawah tanah dan tidak berani keluar. Sebagian lainnya mengungsi ke wilayah lain.

Israel sendiri yang kemudian meminta Amerika untuk menggunakan Mesir agar meminta Palestina untuk menghentikan serangan. Kami bersedia dengan syarat blokade Israel atas Gaza dibuka. Tapi sekarang mereka memblokade Gaza lagi.

 

MINA : Dalam rangka menggalang dukungan perjuangan Palestina agar terus bertahan dan pantang mundur, beberapa waktu lalu dicanagkan aksi Global March to Jerussalem (GMJ) termasuk di Indonesia. Harapan Anda? 

Baca Juga: Banjir Rob Jakarta Utara Sebabkan 19 Perjalanan KRL Jakarta Kota-Priok Dibatalkan

Al-Jamal : Masyarakat Palestina menyambut baik aksa global tersebut, sebagai bentuk kepedulian umat Islam terhadap Masjid Al-Aqsha. Hal itu juga merupakan salah satu agenda utama untuk dapat membebaskan Al-Aqsha dan Palestina dari cengkeraman penjajahan Israel.

Aksi GMJ di Gaza dipusatkan di Bait Hanun. Aksi ini adalah upaya untuk terus membangun ruh jihad umat Islam di manapun berada dan guna menggugah kepedulian masyarakat internasional terhadap wilayah suci umat Islam yang dinodai oleh Zionis Israel.

MINA : Dalam perjuangan mungkin saja ada perbedaan antar sesame pejuang, bagaimana mengatasinya? 

Al-Jamal : Begitulahmedia-media pro-Israel sengaja ingin membuat pandangan negatif terhadap perjuangan Palestina, yang diberitakan seolah-olah berpecah..

Baca Juga: Banjir Rob Rendam Sejumlah Wilayah di Pesisir Jakarta Utara

Jika pun terjadi perbedaan pendapat, itu saya kira adalah hal yang wajar. Namun, ketika keputusan sudah diambil, maka semua anggota menerima tanpa ada perpecahan.

MINA : Apa sebenarnya tuntutan masyarakat Palestina?

Al-Jamal : Sederhana saja, rakyat Palestina telah terusir dari tanah airnya. Kami hanya ingin mereka rakyat Palestina kembali mendapatkan haknya untuk tetap tinggal di tanah kelahirannya. Sampai kapanpun kami akan tetap memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina agar mereka kembali hidup normal, aman dan damai di kampung halamannya.

Adapun orang-orang Israel, sudah sepantasnya mereka kembali ke tempat di mana mereka berasal. Mereka tidak punya hak sama sekali atas tanah Palestina. Mereka merampas tanah kami dan mereka harus mengembalikannya kepada rakyat Palestina.

Baca Juga: Presiden Prabowo Beri Amnesti ke 44 Ribu Narapidana

MINA : Harapan Anda sebagai warga Palestina terhadap umat Islam pada umumnya?

Al-Jamal : Negara-negara Arab sudah mulai banyak membantu kami, terutama urusan penampungan pengungsi. Mereka juga memberikan dana untuk pembangunan sarana dan infrastruktur di Palestina, terutama di Jalur Gaza. Mereka juga beberapa kali berperan dalam menjembatani proses perundingan antara Hamas dan Fatah.

Masalah Palestina dan Masjid Al-Aqsha adalah masalah semua umat Islam dan masyarakat internasional. Ini adalah isu kemanusiaan dan penjajahan terhadap umat manusia. Semua manusia di dunia pasti dan harus tahu hal ini. (L/P04/P06/P015/R1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Prediksi Cuaca Jakarta Akhir Pekan Ini Diguyur Hujan 

Rekomendasi untuk Anda