Madinah, 14 Muharram 1438/15 Oktober 2016 (MINA) – Wakil Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi, menyatakan Kuala Lumpur siap berpartisipasi dalam pengembangan Kota Madinah sebagai pusat peradaban Islam yang baru untuk kesejahteraan umat Islam di dunia.
Ahmad Zahid mengatakan untuk tujuan tersebut, Malaysia akan mengirim lebih banyak tenaga profesional dan akademisi untuk berbagi pengalaman serta untuk belajar di Madinah Institute for Leadership and Entrepreneurship (MILE).
“Kami tidak ingin ketinggalan dalam memberikan kontribusi dan belajar sehingga Madinah dan Makkah (di masa depan) akan menjadi pusat peradaban Islam yang baru,” ujarnya kepada wartawan Malaysia, Sabtu (15/16), seperti dilansir Bernama yang dikutip MINA.
Sebelumnya, Ahmad Zahid diberikan pengarahan tentang pengembangan Madinah sebagai kota pengetahuan dan ekonomi atau Knowledge Economic City (KEC). Paparan disampaikan wakil kepala proyek Saeed Ahmed Albially dan Direktur Eksekutif MILE, Dr Mohamed Moustafa Mahmoud.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
MILE adalah salah satu komponen dari rencana masa depan Madinah yang mengalami perkembangan pesat dan proyek ini bagian dari Visi 2030 Arab Saudi.
Ahmad Zahid menyatakan Madinah sebagai sebuah Pusat Peradaban islam baru akan mendatangkan manfaat bagi lebih dari 1,2 miliar umat Islam di seluruh dunia.
“Secara lisan, kami sepakat untuk mengirim para profesional dan akademisi untuk belajar dan berbagi keahlian mereka di MILE,” kata dia.
Sebelumnya, Ahmad Zahid mengatakan Malaysia melalui Performance Management and Delivery Unit (Pemandu) dan beberapa universitas lokal telah bekerja sama dengan MILE.
Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri
Ahmad Zahid melawat ke Saudi pada Rabu (12/10) dalam rangka kunjungan lima hari, yang pertama ke negara monarki itu sejak ia ditunjuk sebagai wakil perdana menteri pada Juli tahun lalu. (P022)
Sumber-sumber:
http://bernama.com/bernama/v8/newsindex.php?id=1292221
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah