Beirut, MINA – Wakil Sekretaris Jenderal Hezbollah Sheikh Naim Qassem mengatakan, gerakan perlawanan Lebanon kini berada dalam “fase baru” pertempuran melawan rezim Israel.
Berbicara di hadapan banyak pelayat yang berkumpul pada Ahad (22/9) untuk menghadiri pemakaman dua komandan senior Hezbollah di Beirut selatan, Sheikh Qassem mengatakan perlawanan telah “memasuki fase baru, yaitu pertempuran perhitungan terbuka melawan Israel.”
“Ancaman tidak akan menghentikan kami. Kami siap menghadapi semua kemungkinan militer,” katanya. Press TV melaporkan.
Sheikh Qassem mengatakan bahwa rezim “berusaha dengan sia-sia untuk melumpuhkan perlawanan,” karena para pejuang Hezbollah telah “menggagalkan rencana Israel.”
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Wakil Sekjen menunjuk pada duplikasi Amerika Serikat dan keterlibatannya dalam perang genosida Tel Aviv di Jalur Gaza, dengan mengatakan bahwa Washington “sendiri dari ujung kepala hingga ujung kaki tenggelam dalam agresi Israel.”
Ia memperingatkan bahwa rezim Israel akan “mati dalam keadaan teror, ekonomi Anda akan hancur, dan Anda tidak akan mencapai tujuan Anda.”
Sheikh Qassem menggambarkan tindakan militer rezim tersebut sebagai “tingkat kriminalitas biadab tertinggi” yang tak terlihat dalam beberapa dekade.
Israel membunuh komandan senior Hezbollah, Ibrahim Aqil dan Mahmoud Yassin Hamad di Beirut selatan, dalam serangan udara yang juga menewaskan 43 orang, menurut pejabat kesehatan Lebanon. []
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Mi’raj News Agency (MINA)