Jakarta, MINA – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, Buya Anwar Abbas mengatakan, bahwa perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang berlangsung di Bali mampu mendorong peningkatan ekonomi nasional.
“Selama masa pandemi Covid-19, sektor wisata di Bali mengalami penurunan. Dengan adanya KTT G20 yang melibatkan sekitar 21.000 orang delegasi, tentu akan meningkatkan kembali geliat perekonomian nasional, khususnya di daerah Bali,” jelas Buya Anwar dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (15/11).
Keterlibatan ribuan orang dalam konferensi yang diselenggarakan pada 15-16 November 2022 tersebut, menurutnya, akan memerlukan banyak kamar hotel sebagai hunian bagi para tamu delegasi luar negeri.
“Karena itu, dengan banyaknya permintaan hunian inilah yang menjadi salah satu faktor peningkatkan ekonomi di Bali,” imbuhnya.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berawan Tebal Jumat Ini, Sebagian Hujan
Ia juga mengatakan, panitia dan rakyat Bali juga harus bekerja sama dalam memberikan pelayanan yang optimal pagi para tamu yang hadir. Upaya tersebut dapat dijadikan promosi, sehingga semakin banyak pengunjung yang akan datang ke Bali di kemudian hari,” ungkapnya.
Waketum MUI tersebut menyampaikan, apabila geliat ekonomi di Bali meningkat, akan membuka peluang baik untuk daerah-daerah lainnya dijadikan sebagai destinasi wisata bagi para turis.
“Tentu saja kita berharap, turis lokal maupun mancanegara yang datang akan terus bertambah dari waktu ke waktu,” katanya.
Selain sektor perhotelan, Buya Anwar juga menuturkan, peningkatan akan terjadi pula pada penyerapan tenaga kerja di sektor kuliner dan transportasi.
Baca Juga: Kemenag Kerahkan 50 Ribu Penyuluh Agama untuk Cegah Judi Online
Terlebih, menurut dia, sekitar 80 persen pekerja di bidang perhotelan yang dirumahkan selama masa pandemi, dapat dipekerjakan kembali sebab adanya KTT G20. (R/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza