Mariupol, MINA – Kota pelabuhan Ukraina, Mariupol, di tenggara negara itu, telah “90 persen” hancur akibat pengeboman Rusia, kata Wali Kota-nya Vadym Boichenko, Senin (4/4).
“Kabar sedihnya adalah 90 persen infrastruktur di kota hancur dan 40 persen tidak dapat dipulihkan,” kata Boichenko dalam konferensi pers, The New Arab melaporkan.
Sekitar 130.000 orang masih terjebak di kota itu, yang terus dihantam oleh pengeboman Rusia, katanya.
Sekitar setengah juta orang tinggal di kota di pantai Laut Azov itu sebelum pecahnya perang.
Baca Juga: 120 Lebih Pejuang Hezbollah Lebanon yang Gugur Dimakamkan
“Tentara Rusia secara brutal menghancurkan Mariupol,” kata Boichenko.
“Pengeboman tak henti-hentinya,” kata Wali Kota, dengan penggunaan “beberapa peluncur roket”.
Menurut Boichenko, sebagian besar serangan di kota itu datang “dari laut”, di mana “kapal-kapal Rusia” ditempatkan.
“Kami berencana untuk mengevakuasi warga yang tersisa, tetapi kami tidak dapat melakukannya hari ini,” katanya.
Baca Juga: Afrika Selatan, Malaysia, Kolombia Akan Blokir Kapal Pembawa Senjata untuk Israel
Rusia dan Ukraina saling menyalahkan atas kesulitan yang dihadapi dalam upaya evakuasi baru-baru ini.
Mariupol telah dikepung pasukan Rusia selama lebih dari sebulan, membuat penduduk berjuang sendiri dalam kondisi yang telah dikecam oleh masyarakat internasional. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jadi Destinasi Wisata Ramah Muslim Populer, Taiwan Hadirkan Ratusan Kuliner Halal