Pekalongan, MINA – Masyarakat Kota Pekalongan, Jawa Tengah, diajak untuk berperan dalam upaya meminimalkan dampak perubahan iklim dengan mengubah pola kebiasaan hidup yang baik.
Ajakan itu disampaikan Wali kota (Walkot) Pekalongan Afzan Arslan Djunaid, Rabu (26/7).
Djunaid, mengajak masyarakat untuk mencintai alam dan menjaga lingkungan, tidak menebang pohon, tidak membuang sampah sembarangan, dan membatasi penggunaan kendaraan bermotor.
“Gali potensi yang ada di wilayah sekitar yang dapat bermanfaat bagi masyarakat dan menyiapkan langkah mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan yang terjadi,” katanya.
Baca Juga: Wakil Ketua Komisi I DPR RI Kutuk Serangan Darat Israel ke Gaza, Desak Dunia Bertindak
Perubahan iklim, kata Afzan telah mengubah beberapa negara di dunia, termasuk Indonesia, mulai dari meningkatnya suhu, mencairnya es yang menaikkan permukaan air laut, hingga cuaca ekstrem.
“Adaptasi perubahan iklim ini, tidak bisa ditunda lagi sehingga semua pihak bisa mengatasi terjadinya hal itu sebagai upaya menghadapi dan meminimalisasi perubahan iklim yang ditimbulkan,” ujar Djunaid.
Menurutnya, isu perubahan iklim sudah menjadi isu di dunia dan efek yang dirasakan oleh masyarakat sudah luar biasa baik dari sisi kesehatan, lingkungan, dan sebagainya.
“Oleh karena itu, kami mendorong masyarakat agar mengubah pola kebiasaan hidup baru yang lebih bermanfaat,” ucap Afzan.
Baca Juga: IHW Desak Pemerintah Hentikan Impor Nampan MBG Diduga Gunakan Minyak Babi
Dikatakannya, Pemerintah Kota Pekalongan telah melakukan kampanye aksi adaptasi perubahan iklim melalui pameran dan kreatifitas untuk memulihkan perekonomian setelah pandemi COVID-19.
“Kami bekerja sama dengan Yayasan Kemitraan Indonesia berusaha melakukan upaya ini agar aktivitas menggeliat dan memulihkan perekonomian di daerah,” ungkapnya.
Ditambahkan, saat ini Pemerintah Jawa Tengah sedang konsentrasi pada tiga wilayah terdampak perubahan iklim yaitu Pekalongan, Kota Semarang, dan Demak.
“Potensi daerah sebenarnya sudah sangat luar biasa. Akan tetapi dengan adanya permasalahan utama yang belum selesai yaitu adanya bencana banjir dan rob yang masih sering melanda di daerah ini,” pungkas Afzan. (L/B04/R1)
Baca Juga: 1,9 Juta Penerima Bansos Dicoret, 600 Ribu Terindikasi Judi Online
MI’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Korlantas Bekukan Sementara Sirene & Rotator Pejabat, Respon “Stop Tot Tot Wuk Wuk”