WALIKOTA DI PERANCIS HANYA SEDIAKAN BABI PADA MENU SEKOLAH

SEKOLAH PERANCISLe Mans, 18 Safar 1436/11 Desember 2014 (MINA) – Para wali murid Muslim di sebuah di kota Le Mans, Perancis, terpancing kemarahannya setelah memperkenalkan prinsip “pork or nothing” ( atau tidak sama sekali) di sekolah.

Aturan yang akan berlaku mulai 1 Januari itu, tidak akan menyediakan pengganti daging babi bagi murid Muslim, yang berarti mereka tidak akan memperoleh daging jika tidak mau menu daging babi. Dan ada kemungkinan aturan tersebut berlaku pula untuk murid Yahudi.

Walikota Marcel Mortreau mendasarkan keputusannya pada “prinsip netralitas Republik”, RT memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

“Walikota tidak perlu menyediakan yang merespon kebutuhan agama. Ini adalah prinsip sekularisme,” kata Mortreau di radio Europe 1.

Langkah ini didukung oleh beberapa kalangan sekuler dengan alasan, penyedia makanan akan menghadapi pekerjaan tambahan jika mereka harus memberikan pengganti daging babi bagi murid Muslim atau Yahudi.

Inisiatif ini juga mendapat dukungan dari sebagian pejabat sekolah umum.

“Kami tidak membuka kantin sekolah untuk partisan, agama, filsafat, alasan budaya,” kata Eric Le Moal, direktur sebuah sekolah umum di Lezignan-Corbieres di Aude, yang juga meluluskan kebijakan “satu hidangan” tahun lalu.

Orang tua dan murid Muslim menyatakan kemarahannya terhadap keputusan walikota.

“Daging adalah sesuatu yang dibutuhkan tubuh untuk bekerja dan berpikir. Saya butuh daging, tapi bukan babi” kata Tarik, seorang murid Muslim, kepada radio Europe 1.

Ibu Tarik, Yasmine, menyebut kebijakan baru itu merupakan “diskriminasi” dan dia melarang anaknya memakan menu di sekolah. (T/P001/R03)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0