Sanaa, 7 Dzulqadah 1435/2 September 2014 (MINA) – Walikota Sanaa, ibukota Yaman, Abdulqadir Hilal menuju kota Saada, Senin, untuk bertemu dengan pemimpin pemberontak Houthi, atas perintah dari Presiden transisi, Abdo Rabbu Mansour Hadi.
Sumber-sumber resmi mengatakan, kunjungan walikota itu dalam upaya melanjutkan negosiasi dengan para pemberontak yang telah meningkatkan protes mereka di dalam dan di luar ibukota. Mereka berupaya menggulingkan pemerintah dan meminta dilakukan reformasi.
Hadi memberi waktu empat hari lagi untuk melanjutkan negosiasi dengan para pemberontak, saat ia memerintahkan komite presiden yang bertugas pada negosiasi itu untuk melanjutkan misinya, Ahad, Yemenpost yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan.
Komite itu mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin pemberontak Houthi di hari terakhir, tetapi tidak ada kemajuan yang tercapai saat itu. Para pemberontak terus mengancam dan mengisyaratkan kekuatan untuk membuat pemerintah memenuhi tuntutan mereka.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Sementara itu, warga di ibukota pada Senin mengatakan bahwa pemberontak Houthi mengunjungi rumah-rumah dan meminta uang untuk para militan. Hal itu bertepatan dengan laporan bahwa militan bersenjata Houthi telah berkumpul dan bersiap menuju ke Sanaa.
Para militan mamandang hari ini sebagai peningkatan protes tahap ketiga atau terakhir bagi mereka. Hal itu dalam upaya untuk memaksa pemerintah melepaskan jabatan dan melakukan reformasi . Para pemimpin mereka terus mengisyaratkan penggunaan kekuatan untuk memaksa pemerintah memenuhi tuntutan mereka.
Para pemberontak memulai protes mereka pada beberapa minggu yang lalu. Pemimpin mereka meminta para pendukung dan warga untuk memberikan uang dan bahan makanan dalam mendukung militan Houthi dan para pengunjuk rasa.
Sementara itu, Presiden Abdo Rabbu Mansour Hadi mengungkapkan bahwa di kota Saada, bensin dan solar dijual dengan harga yang lebih tinggi dari harga di kota-kota lain. Hal ini karena kota itu merupakan benteng bagi para pemberontak.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Kelompok pemberontak Syiah Houthi telah mengendalikan kota Saada sejak 2011. Para militan mengendalikan kantor publik. Mereka mengambil alih tanggung jawab pemerintah dalam mengumpulkan pajak.(T/P009/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon