Yerusalem, MINA – Walikota Araba Al-Batouf, Omar Waked Nassar menegaskan, rakyat Palestina tidak akan mundur dari prinsip-prinsip dalam menjaga Yerusalem dan Al-Aqsa.
Walikota Nassar mengatakan dalam sambutan penutupan peringatan 22 tahun Hadiah Yerusalem dan Al-Aqsa, Sabtu (1/10) malam. Quds Press melaporkan.
“Kami terus melanjutkan perjuangan para syuhada Hari Tanah dan para syuhada pemberian Al-Aqsa,” ujarnya.
Ia melanjutkan, “Pendudukan ini harus diakhiri. Ini yang kami katakan kepada pendudukan, dan kami katakan bahwa kami harus menghadapi kekerasan dengan persatuan.”
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Kepala “Komite Tindak Lanjut Tinggi di Interior Pendudukan” Muhammad Baraka mengatakan dalam sambutan lainnya, Israel mempraktikkan pembersihan etnis terhadap Palestina, dan menargetkan kehadiran warga Palestina di Tepi Barat, Yerusalem dan Al-Aqsa.
Baraka menegaskan, Israel membunuh orang-orang Palestina karena percaya bahwa dengan melakukan itu dapat mematahkan moral warga, tetapi gagal.
“Pertempuran kami adalah pertempuran yang sepenuhnya bermoral dan manusiawi. Sedangkan pertempuran mereka adalah pertempuran kebencian rasis,” ujarnya.
Dia menekankan para syuhada Yerusalem dan Al-Aqsa hadir dalam hati nurani rakyat Palestina, dan memberi hormat kepada para pemuda yang dapat melanjutkan perjuangan mereka.
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
Kegiatan memperingati 22 tahun Pemberian Yerusalem dan Al-Aqsa dimulai dengan kunjungan ke makam para syuhada di kota-kota pedalaman yang diduduki, dan demonstrasi lokal di berbagai kota.
Tercatat sejumlah 13 syuhada selama perjuangan “Pemberian Yerusalem dan Al-Aqsa” pada Oktober 2000, setelah tentara Israel menyerang demonstrasi yang memperotes penyerbuan mantan pemimpin oposisi Israel, Ariel Sharon, ke Masjid Al-Aqsa. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam