Belfort, Prancis, 27 Dzulqa’dah 1436/11 September 2015 (MINA) – Ketika pemimpin Prancis setuju mengambil pengungsi Suriah, pekan ini beberapa walikota malah menolak pengungsi beragama Islam.
Mereka menuduh para pengungsi Muslim hanya akan menjadi ancaman terhadap keamanan nasional Prancis.
IINA News melaporkan, awal pekan ini, walikota kota Roanne dan Belfort mengatakan mereka hanya akan menerima keluarga Kristen dalam komunitas mereka.
Damien Meslot, walikota Belfort di Timur Perancis, mengatakan ia hanya ingin keluarga Kristen dari Suriah dan Irak karena mereka yang paling dianiaya.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Disisi lain, dewan kota Charvieu-Chavagneux menyetujui pernyataan pekan ini bahwa mereka hanya akan menerima pengungsi Kristen.
Sementara itu pejabat Prancis mengecam pernyataan itu. ”Anda tidak bisa memilah pengungsi atas dasar agama,” ujar Perdana Menteri Manuel Valls, Selasa (8/9). ”Hak untuk suaka adalah hak universal”.
Beberapa hari lalu, Presiden Perancis Francois Hollande telah menyetujui untuk mengambil 24.000 pengungsi selama dua tahun ke depan. Sekitar 200 pengungsi disambut di Perancis pada Rabu (9/9) dan akhir pekan ini sekitar 1.000 pengungsi akan tiba ke negara itu.
Pejabat Uni Eropa meluncurkan proposal untuk 28 negara anggotanya agar mendistribusikan 160.000 pengungsi berdasarkan sistem kuota. Setidaknya 850.000 orang yang telah menyeberangi Laut Mediterania untuk mencari perlindungan di Eropa. (T/fit/P4)
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas
Mi’raj Islamic News Agency(MINA)