Yerusalem, MINA – Walikota Yerusalem Ahmad Abu Hilal mengatakan, proposal Presiden AS Donald Trump tentang Abu Dis sebagai ibu kota Palestina akan semakin mempersempit ruang gerak Palestina.
Walupun Abu Dis masih merupakan bagian dari Yerusalem Timur, tapi terkurung oleh tembok pemisah dan penghalang keamanan Israel, ujarnya seperti dikutip Times of Israel, Selasa (4/2).
Rencana AS membolehkan nama Abu Dis sebagai Al-Quds, nama untuk Yerusalem dalam bahasa Arab, hanyalah rencana yang tidak masuk akal dan agar melupakan Al-Quds yang sesungguhnya.
“Abu Dis memang dekat dengan pusat kota Yerusalem, penduduknya juga sering mengambil perjalanan singkat ke Kota Tua dan lingkungan sekitarnya untuk berbelanja, shalat, mencari perawatan medis dan menghadiri acara budaya. Namun setelah Israel membangun penghalang keamanan, Abu Dis terputus dari bagian-bagian utama kota, dan untuk ke kota harus mengambil rute memutar,” imbuhnya.
Baca Juga: Hamas Serukan Aksi Global untuk Menentang Agresi Terbaru Israel
Penduduk Abu Dis sendiri bagaimanapun menegaskan bahwa jantung ibukota Palestina harus tetap berada di Kota Tua Al-Quds, tempat Masjid Al-Aqsha berada, dan lingkungan di sekitarnya. (T/RS2/B04)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Gencatan Senjata Berakhir, Ratusan Warga Gaza Syahid dalam Serangan Terbaru Israel