Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wamenag: Perempuan Mulia, Tidak Sama dengan Konsep Liberalisasi Barat

Ansaf Muarif Gunawan - Selasa, 20 Desember 2022 - 21:16 WIB

Selasa, 20 Desember 2022 - 21:16 WIB

15 Views

Jakarta, MINA – Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi mengtakan, bagaimana Islam memuliakan kaum perempuan dan tidak bisa disamakan dengan konsep women liberation atau liberarisasi kaum perempuan yang diusung barat.

Perempuan menurut pandangan Islam, pada dasarnya menempati posisi yang sangat mulia,” tegas Wamenag, Selasa (20/12) pada Kongres Muslimah Indonesia (KMI).

Kongres tersebut digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jakarta. Wamenag memberikan sambutan mewakili Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Menurutnya, Islam memang kadang-kadang berbicara tentang perempuan sebagai individu. Misalnya, perempuan yang mengalami haid, mengandung, melahirkan, dan menyusui, demikian keterangan yang diterima MINA.

Baca Juga: Ratusan Umat Islam Shalat Idul Fitri 1446 H di Parkiran Roxy Jakarta Barat

“Namun, hal tersebut tidak mengakibatkan pandangan Islam mengalami bias gender. Karena perempuan mulia dalam pandangan Islam,” kata Wamenag.

Semntara itu, ia mengatkan, dalam kehidupan sosial, pandangan Islam tidak pernah membeda-bedakan peran perempuan dengan laki-laki.

“Peran perempuan modern dalam Islam tidak sama dengan konsep women liberation Barat,” tegasnya.

Menurut Wamenag, konsep women liberation Barat malah menodai jatidiri perempuan sebagai individu. Baik perempuan atau laki-laki, semuanya berhak untuk berperan aktif dalam segala bidang, akan tetapi keduanya tetap memiliki batasan-batasan tertentu.

Baca Juga: Khutbah Idul Fitri, Imaam Yakhsyallah Tekankan Persaudaraan dan Persatuan

Wamenag mengapresiasi kiprah KMI dan MUI dalam mengawal serta membina umat Islam di Indonesia, terutama dalam kaitannya dengan permasalahan keagamaan.

“KMI terus mengawal peran perempuan modern dalam merespon perkembangan zaman sekaligus merawat perdamaian sehingga, perempuan bisa terus menjadi air yang menenangkan dan selalu membawa perdamaian,” harapnya. (R/R8/R1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Tetapkan 1 Syawal 1446 H, Ahad 30 Maret 2025

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Palestina
Khadijah
Palestina
Palestina