Jakarta, 17 Sya’ban 1437/25 Mei 2016 (MINA) – Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Republik Indonesia, Dr. Abdurahman Mohammad Fachir resmi membuka Konferensi Internasional Media Islam (ICIM) di Auditorium Adhyana, Wisma ANTARA Jakarta, Rabu (25/5).
Penyelenggaraan ICIM yang digelar pada 17-18 Sya’ban 1437/25-26 Mei 2016 ini menjadi momen strategis di tengah semakin meningkatnya dukungan negara-negara di dunia terhadap kemerdekaan Palestina serta pembebasan Al-Aqsha dan dunia Islam pada umumnya.
“Konferensi ini adalah salah satu tindakan lanjutan dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) OKI di Turki beberapa waktu lalu. Kita juga baru saja menyaksikan konferensi internasional pemimpin Islam. Selain itu juga, konferensi ini sebagai langkah lanjutan berikutnya dari KTT Luar Biasa OKI di Jakarta,” kata Fachir saat membuka Konferensi ICIM.
Fachir mengatakan bahwa konferensi ini sebagai wadah untuk menyelesaikan berbagai jenis permasalahan yang sedang dihadapi oleh kaum Muslimin. Ia menyebutkan setidaknya ada tiga permasalahan inti umat Islam.
Baca Juga: Doa Bersama Menyambut Pilkada: Jateng Siap Sambut Pesta Demokrasi Damai!
“Inti dari permasalahan dunia ini adalah keadilan, persatuan, dan kemanusiaan. Dan isu permasalahan itu kini terjadi di Palestina. Saya meyakini bahwa permasalahan Palestina adalah inti dari konflik yang terjadi di Timur-Tengah,” ujarnya.
Ia juga menyebut bahwa perjuangan kemerdekaan Palestina menjadi inti perjuangan dunia Islam, dan menjadi unik karena yang memperjuangkan bukan hanya Palestina, tapi dunia internasional.
Peran Media
Ia menambahkan, perjuangan Palestina dan dunia Islam itu akan semakin kuat jika ditopang oleh peran media termasuk media sosial.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini
“Sayangnya memang media umumnya tidak menyajikan fakta, tapi kepentingan,” imbuhnya.
Untuk itu, ia berharap dengan diselenggaranya Konferensi ICIM ini akan ada langkah nyata untuk terwujudnya kedamaian dunia dan keadilan bagi seluruh masyarakat serta hak bagi mereka untuk memperoleh berita yang valid dan bisa dipertanggungjawabkan.
“Ini menjadi risalah perjuangan kita untuk menyadarakn misi-misi positif, argumentasi bijak, nilai-nilai keadilan, persatuan dan kemanusiaan.
Wamenlu AM Fachir juga menyebutkan, bagaimana peran media untuk menginformasikan terwujudnya Islam yang rahmatan lil alamin.
Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online
Maka, pertemuan diskusi seperti konferensi ICIM ini sangat penting untuk saling berinteraksi sosial antarberbagai media Islam dunia.
Konferensi ICIM digagas oleh Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency), bekerja sama dengan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara, Harian Republika, dan Radio Silaturahim untuk menyeimbangkan berita-berita Barat yang selama ini mendiskreditkan Islam.
Selain itu, Konferensi ICIM juga mengajak media-media Islam untuk lebih peduli terhadap isu-isu yang berkembang di Al-Quds, karena saat ini opini yang berkembang di masyarakat Islam lebih banyak tertuju ke kawasan Makkah dan Madinah. Padahal, Masjid Al-Aqsha juga merupakan tempat sakral bagi masyarakat Muslim.
Peserta ICIM terdiri dari unsur pimpinan redaksi kantor berita di negara-negara Islam, Duta Besar negara-negara Islam di Jakarta, pakar, dan praktisi media massa, organisasi-organisasi wartawan Muslim, pimpinan perguruan tinggi Islam, LSM dan Ormas yang konsen dalam pembelaan Palestina dan kaum Muslimin, serta dosen, mahasiswa dan tokoh masyarakat. (L/P011/R05/P4)
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)