Kampala, MINA – Dalam Pertemuan Tingkat Menteri Komite Palestina Gerakan Non-Blok (GNB) yang berlangsung di Kampala, Uganda, pada Selasa (15/10), Wakil Menteri Luar Negeri RI, Arrmanatha Christiawan Nasir (Wamenlu Tata), menyatakan kesiapan Indonesia untuk berada di garis depan misi perdamaian internasional.
Wamenlu Tata menyambut positif tercapainya gencatan senjata di Gaza yang dinilai sebagai titik balik penting setelah penderitaan panjang rakyat Palestina akibat agresi tanpa henti.
“Gencatan senjata ini harus menjadi awal dari langkah nyata menuju perdamaian yang berkelanjutan,” ujarnya kepada wartawan pada Jumat (17/10) dalam pertemuan tersebut.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa gencatan senjata tersebut perlu segera diikuti dengan penerapan penuh Rencana Komprehensif untuk Mengakhiri Konflik Gaza, hasil dari pertemuan Sharm El-Sheikh di Mesir pada 13 Oktober 2025. Rencana tersebut menjadi bagian penting dari proses menuju Solusi Dua Negara, yang diharapkan dapat menghadirkan Palestina merdeka dan berdaulat berdampingan secara damai dengan Israel.
Baca Juga: Ratusan Demonstran pro-Palestina Unjuk Rasa di Luar Konsulat Israel di Spanyol
Sebagai bentuk komitmen konkret, Indonesia menawarkan kontribusi hingga 20.000 personel untuk bergabung dalam misi pemantauan perdamaian internasional yang kredibel. “Kita tidak hanya bicara dari jauh, tetapi harus hadir langsung di lapangan untuk menjaga perdamaian dan menciptakan ruang aman bagi proses perundingan serta rekonstruksi Gaza,” tegasnya.
Indonesia, lanjutnya, percaya bahwa perdamaian yang adil dan abadi hanya dapat tercapai jika hak-hak rakyat Palestina diakui sepenuhnya, termasuk hak atas tanah air dan kedaulatan. Dalam forum GNB itu, Indonesia juga mendorong komunitas internasional untuk bersatu memperkuat diplomasi damai dan memastikan pelaksanaan setiap butir kesepakatan yang telah dicapai.
Pertemuan Komite Palestina GNB di Kampala kali ini dihadiri oleh sejumlah negara anggota yang menegaskan dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina. Forum tersebut menjadi momentum penting untuk memperkuat solidaritas global demi terwujudnya perdamaian dan keadilan di Timur Tengah. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Boston Rusuh, Trump Ancam Pindahkan Laga Piala Dunia 2026