New York, 17 Shafar 1438/ 17 November 2016 (MINA) – Wakil Menteri Luar negeri Republik Indonesia, Dr. A.M. Fachir telah memaparkan kontribusi nyata Indonesia bagi pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) di Sidang Majelis Umum PBB.
“Program prioritas Pemerintah saat ini untuk membangun daerah terpencil, infrastruktur dan tol laut merupakan bagian dari kontribusi nyata Indonesia terhadap pencapaian SDGs”, tegas Dr. A.M. Fachir ketika memimpin Delegasi RI saat joint debate pada Sidang Majelis Umum (SMU) di Markas Besar PBB) New York, Amerika Serikat, 16 November 2016. Demikian siaran pers Kemenlu dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Wamenlu menggaris-bawahi pentingnya PBB memainkan peran dalam konteks tata kelola ekonomi global, untuk mendorong pembangunan melalui penciptaan lingkungan internasional yang kondusif, dan mampu mendukung stabilitas sekaligus mendorong percepatan pembangunan ekonomi.
PBB juga perlu memperkuat kemitraan dengan cara menjaga kelangsungan berbagai upaya dan inisiatif global yang sudah ada saat ini seperti the Multi-stakeholders forum for Science, Technology and Innovation (STI), the Global Infrastructure Forum (GIF) dan Technology Bank.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Reformasi PBB juga harus dilakukan secara konsisten dan cepat, termasuk dalam rangka memperkuat kerja sama internasional di bidang regulasi keuangan.
Yang terakhir, sistem pendanaan dan program multilateral, terutama di PBB, harus dikoordinasikan secara ketat dan lebih fokus untuk mencegah duplikasi dan dalam membantu negara-negara mencapai Agenda 2030.
Wamenlu mengatakan, Indonesia mencatat bahwa implementasi agenda 2030 akan memerlukan dukungan sumber daya yang besar. Untuk itu, diperlukan sumber pendanaan yang innovatif dan kemitraan yang lebih luas dengan memberdayakan kalangan swasta dan masyarakat madani.
Di depan Sidang Pleno yang dipimpin oleh Wakil Presiden Sidang Majelis Umum (SMU) PBB dan digelar dalam ruang sidang utama PBB, Wamenlu Fachir juga menginformasikan keberhasilan Indonesia dalam mencapai 48 dari 67 indikator Millennium Development Goals (MDGs) dan 100 dari 169 SDGs.
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan
Ia juga menyampaikan komitmen membuat berbagai peraturan untuk memperkuat kapasitas institusi dan koordinasi antar pemangku kepentingan untuk mendukung implementasi SDGs pada tahun 2016 ini.
Partisipasi dalam joint debate kali ini tentunya menunjukkan keseriusan Indonesia dalam mendorong reformasi PBB agar lebih demokratis dan transparan serta tetap relevan dengan perkembangan situasi global. Demikian Kemlu RI. (T/P007/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)