Jakarta, MINA – Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Anis Matta menjadi salah satu pembicara utama dalam seminar internasional yang diselenggarakan oleh Universitas Islam Asyafi’iyah (UIA) pada Sabtu (11/1).
Dalam paparannya, Anis Matta menjelaskan lima agenda utama pemerintahan transisi Suriah, yang meliputi pengakuan Internasional, pembenahan infrastruktur, pemulihan ekonomi, penanganan krisis kemanusiaan, serta penyusunan konstitusi baru dan pemilu.
Ia juga menyoroti berbagai tantangan internal dan eksternal yang dihadapi Suriah, seperti krisis ekonomi, integrasi kelompok bersenjata, dan hubungan dengan aktor-aktor internasional.
“Kesuksesan Suriah pasca-konflik sangat ditentukan oleh sinergi antara komunitas internasional dan komitmen pemerintahan transisi untuk membangun kembali kepercayaan rakyat serta dunia,” ujar Anis Matta di hadapan peserta seminar yang terdiri dari akademisi, diplomat, dan mahasiswa dari berbagai negara.
Baca Juga: Harga Pangan Melonjak di Aceh, LPG 3 Kg Langka, Cabai Rawit Tembus Rp200 Ribu
Anis Matta juga memaparkan posisi Indonesia yang konsisten mendukung penyelesaian damai di Suriah melalui pendekatan diplomatik yang inklusif, seraya menegaskan pentingnya penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Suriah.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: UAR Kirim 17 Relawan ke Tiga Wilayah Bencana Sumatra
















Mina Indonesia
Mina Arabic