Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wamenlu RI: Peran Agama sebagai Panduan Terwujudnya Perdamaian Dunia

Nidiya Fitriyah - Rabu, 10 Oktober 2018 - 21:51 WIB

Rabu, 10 Oktober 2018 - 21:51 WIB

14 Views ㅤ

Astana, MINA – Pemimpin dunia memiliki tanggung jawab yang krusial untuk mengembalikan peran agama sebagai panduan mewujudkan perdamaian di dunia. 

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI AM Fachir dalam The 6th Congress of Leaders of the World and Traditional Religions, di Istana Perdamaian, Astana, Kazakhstan, Rabu (10/10).

Berdasarkan keterangan tertulis Kemlu RI yang diterima MINA, Fachir menegaskan, sudah semestinya agama menjadi sumber inspirasi bagi pemimpin dunia untuk menciptakan hubungan antarmanusia yang berlandaskan harmoni dan toleransi. 

“Aksi-aksi kekerasan dan ekstrimisme pada hakikatnya bukan bersumber dari ajaran mulia agama, bahkan tindakan tersebut bertentangan dengan misi utama agama,” katanya. 

Baca Juga: Demonstran Pro-Palestina di Kanada Bakar Patung Netanyahu

Mengambil contoh Indonesia, ia menyampaikan, meskipun bukan negara yang berlandaskan agama, Indonesia berhasil mengejawantahkan nilai-nilai adiluhung yang dikandung dalam ajaran agama. “Dengan berbagai agama yang ada, kekayaan bahasa, serta keragaman suku bangsa, masyarakat Indonesia saling menghormati perbedaan dan hidup dalam situasi yang damai.”

“Pemerintah Indonesia secara aktif melibatkan berbagai pihak terkait, di dalam dan luar negeri, untuk menyebarkan pesan perdamaian. Sejauh ini, pemerintah terus mendorong dan memfasilitasi kelompok civil society berbasis agama untuk mengadakan dialog lintas agama,” tambah Fachir. 

Mei 2018 lalu, Indonesia telah mengundang 138 Ulama dunia untuk berpartisipasi merumuskan konsep moderat dalam beragama dan menghasilkan Bogor Message. Selain itu, Pemri juga mengadakan trilateral conference ulama Afghanistan dan Pakistan sebagai bentuk kontribusi Indonesia mewujudkan perdamaian di kawasan tersebut.

Pada level bilateral, Pemerintah Indonesia telah membangun jaringan dialog dengan lebih dari 30 negara. Bahkan, inisiatif dialog lintas agama tersebut dikembangkan pada level regional, seperti dalam kerangka ASEM, MIKTA, dan APEC.

Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang

Kongres yang berlangsung selama dua hari tersebut menghasilkan dokumen deklarasi yang berisi komitmen bersama untuk mewujudkan perdamaian dan mendorong kerja sama konkrit untuk menyebarkan nilai-nilai mulia agama.

Kongres ini merupakan inisiatif Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev dan berlangsung pertama kali pada tahun 2003. Dalam pertemuan keenam kali ini, beberapa pemimpin negara dan pemuka agama hadir dalam kegiatan tiga tahunan tersebut, seperti Presiden Serbia Aleksandar Vucic dan Grand Sheikh Azhar Sheikh Ahmad Thayeb. (R/R04/RI-1) 

Mi’raj News Agency (MINA) 

Baca Juga: Dokter Palestina Kumpulkan Dana untuk Pendidikan Kedokteran di Gaza

Rekomendasi untuk Anda

Kementerian Luar Negeri RI (foto: Topcareer.id)
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia