WAMENLU RI: PRESIDEN SRI LANKA PASTIKAN HADIR DI PERINGATAN KAA KE-60

Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena saat menerima Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachir yang  berkunjung ke Kolombo, Sri Lanka, Senin (16/3).
Maithripala Sirisena saat menerima Wakil Menteri Luar Negeri yang berkunjung ke Kolombo, Sri Lanka, Senin (16/3).

Jakarta, 29 Jumadil Awwal 1436/20 Maret 2014 (MINA)- Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu)  RI, A.M. Fachir mengatakan, presiden Sri Lanka memberikan kepastiannya untuk dapat hadir dalam Peringatan ke-60 () dan Peringatan ke-10 New Asian African Strategic Partnership (NAASP) pada 22-24 April mendatang.

Pernyataan tersebut langsung disampaikan oleh Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena kepada Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachir saat berkunjung ke Kolombo, Sri Lanka, Senin (16/3) lalu. Seperti siaran pers Kemenlu yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat (20/3).

Wamenlu bertindak sebagai Utusan Khusus Presiden RI untuk menyampaikan undangan secara langsung kepada Presiden Sri Lanka pada rangkaian kegiatan KAA di Jakarta dan Bandung pada April mendatang.

Sebelumnya Utusan Khusus Presiden RI telah menyampaikan undangan yang dimaksud ke Pakistan, India, dan Myanmar.

“Sebagai salah satu negara pencetus KAA, maka kehadiran Presiden Sirisena tidak hanya akan berkontribusi penting bagi penyelenggaraan KAA namun juga akan menjadi kunjungan pertama beliau sejak dilantik menjadi Presiden Sri Lanka pada bulan Januari yang lalu”, kata A.M. Fachir.

Disampaikan pula bahwa sebagai side event dari rangkaian kegiatan KAA mendatang, juga akan diselenggarakan ().

Menanggapi hal tersebut, Presiden Sirisena berjanji akan mendorong perwakilan dari KADIN dan kalangan bisnis Sri Lanka, utamanya yang telah memiliki kerja sama bisnis dengan Indonesia untuk dapat berpartisipasi pada AABS tersebut.

Pada kesempatan kunjungan ke Kolombo, Wamenlu juga melakukan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Yang Mulia Mangala Pinsiri Samarawera mengenai beberapa isu bilateral di berbagai bidang.

Indonesia dan Sri Lanka sepakat bahwa dengan pemerintahan yang baru di kedua belah pihak merupakan momentum yang sangat tepat untuk meningkatkan kembali kerja sama bilateral kedua negara.

Terkait target total perdagangan Indonesia-Sri Lanka senilai US$ 1 miliar di tahun 2015, kedua negara sepakat akan perlunya meningkatkan koordinasi untuk mengatasi hambatan perdagangan yang ada demi tercapainya target dimaksud di akhir tahun 2015. (T/P010/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Comments: 0