Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

WAMENLU: TANTANGAN TERBESAR INDONESIA MEMELIHARA PERSATUAN

Admin - Jumat, 7 Juni 2013 - 13:56 WIB

Jumat, 7 Juni 2013 - 13:56 WIB

426 Views ㅤ

Jakarta, 29 Rajab 1434/8 Juni 2013 (MINA) – Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia Wardana mengatakan bahwa tantangan terbesar Indonesia adalah memelihara persatuan. KLatanya di hadapan 70 pelajar dari 43 negara peserta Program Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) tahun 2013.

“Tantangan terbesar yang dihadapi bangsa adalah pemeliharaan persatuan nasional,” kata Wamenlu Wardana ketika membuka program beasiswa itu di Jakarta, Jumat (7/6).

Menurut Wardana, sejarah rakyat Indonesia membuktikan dapat mengatasi tantangan tersebut dalam membentuk satu bangsa secara bersama-sama, dengan berlandaskan membangun tradisi musyawarah untuk mufakat.

“Kelangsungan hidup sebagai bangsa sangat tergantung pada bagaimana kemampuan untuk mengatasi perbedaan-perbedaan. Selama berabad-abad Indonesia mengembangkan cara hidup damai dan harmoni satu sama lain,” kata Wardana yang pernah bertugas di beberapa negara besar itu.

Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK

Tradisi dan nilai tersebut, lanjut Wardana, tercermin dengan baik dalam kebijakan luar negeri Indonesia.

“Keragaman Indonesia justru menjadikannya sebagai sumber kekuatan. Sesuai dengan motto nasional Bhineka Tunggal Ika. Muncul beragam etnis, bahasa, budaya dan agama, tapi menjadi sebuah kekuatan yang sinergis,” katanya.

Menurutnya, Indonesia adalah rumah bagi lebih dari 240 juta penduduk, yang merupakan negara dengan populasi terbesar keempat di dunia. Populasi yang tersebar di lebih dari 17.000 pulau,  dengan 300 kelompok etnis berbeda dan lebih dari 740 bahasa daerah.

Fakta lainnya, tambah Wamenlu, Indonesia merupakan negara dengan semangat demokrasi terbesar ketiga terbesar di dunia.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal

Program beasiswa BSBI berlangsung sejak 2003. Tahun ini, tercatat sejumlah 70 peserta dari 200 peminat asal 43 negara yang menmgikuti program BSBI.

Melalui perwakilan Indonesia di luar negeri, Kementerian Luar Negeri Indonesia menjaring  para pemuda yang memiliki minat tinggi terhadap Indonesia. Program ini bertujuan memperkenalkan Indonesia pada para pemuda di seluruh dunia, serta mempromosikan Indonesia melalui budaya dan orang-orang yang memiliki kedekatan secara emosional.

Selama 10 tahun berjalannya BSBI, terdapat 449 alumni yang siap menjadi promotor Indonesia di masing-masing negara asal para peserta.

“Beberapa bahkan sudah ada yang menjadi diplomat negara tersebut dan menjadi pelaku penting bagi hubungan Indonesia,” kata Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik A.M. Fachir.

Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri

Di samping program reguler untuk 60 penerima beasiswa belajar seni dan budaya, terdapat pula 10 penerima beasiswa keturunan Indonesia yang lahir dan dibesarkan di luar negeri. Program itu bernama Belajar Indonesia untuk Diaspora Indonesia.

Semua penerima beasiswa diharapkan memiliki banyak kesempatan untuk mengalami bagian penting dari kekayaan besar sosial budaya Indonesia. (L/P09/R1).

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Update Bencana Sukabumi:  Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian

Rekomendasi untuk Anda