Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wanda Hamidah Serukan Indonesia Beli Kapal Sendiri untuk Freedom Flotilla Selanjutnya

Arina Islami Editor : Rudi Hendrik - 24 detik yang lalu

24 detik yang lalu

1 Views

Acara Ramah Tamah Penyambutan Delegasi Indonesia GSF 2025 di Jakarta, Sabtu (4/10/2025). [Foto: AWG]

Jakarta, MINA – Tokoh publik dan aktivis Global Sumud Flotilla (GSF) 2025, Wanda Hamidah, menyerukan inisiatif untuk membeli kapal kemanusiaan milik Indonesia sendiri.

Menurutnya, hal ini bertujuan agar misi bantuan ke Gaza tidak lagi bergantung pada ketersediaan kapal dari negara lain, yang kerap terkendala masalah teknis hingga politik.

Wanda Hamidah menyampaikan aspirasi tersebut dalam acara Ramah Tamah Penyambutan Delegasi Indonesia GSF 2025 di Jakarta, Sabtu (4/10) malam, setelah ia bersama relawan AWG Muhammad Fatur Rohman kembali dari Italia dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

​“Insya Allah suatu hari nanti segera kita akan beli kapal sendiri, yang kita beli sendiri. Kita datang ke Spanyol, ke Italia, atau bahkan beli kapal di Indonesia, untuk kita layarkan sendiri dengan kapten-kapten kita, kapten-kapten terbaik Indonesia sendiri,” ujar Wanda.

Baca Juga: Program Islamic Entrepreneurial Ecosystem Development Resmi Diluncurkan, Dongkrak Ekonomi Indonesia

​Ia menegaskan pentingnya memiliki armada sendiri untuk bergabung dengan Global Sumud Flotilla. Hal ini akan mempermudah para pejuang dan aktivis kemanusiaan di masa depan.

​“Sehingga kita tidak lagi bergantung dengan kapal-kapal negara lain yang kemarin ada. Jika ada pejuang-pejuang mujahid dan mujahidah yang lainnya, tidak perlu bersusah payah seperti saya dan Fathur dalam mencari kapal,” tambahnya.

​Wanda berharap, dengan kapal sendiri, misi bantuan untuk masyarakat Gaza, Palestina, dapat berjalan lebih lancar tanpa kendala.

Kendala Misi: Kapal Rusak hingga Kapten Kabur

​Wanda dan Fatur menceritakan dinamika dalam pelayaran misi kemanusiaan itu hingga akhirnya tidak bisa melanjutkan pelayaran dari Italia ke Gaza. Mereka mengungkapkan, saat akan berlayar dari Tunisia ke Gaza, banyak kapal yang ternyata tidak layak berlayar.

Baca Juga: BMKG Sabang Imbau Warga Waspadai Cuaca Ekstrem

​Bahkan setelah akhirnya Fatur dan Wanda berlayar menggunakan kapal yang berbeda, mereka harus berlabuh cukup lama di Sicilia, Italia, karena kapal yang mereka tumpangi mengalami kerusakan parah, ditambah dengan kapten kapal yang kabur.

​Pembina AWG: Niat Beli Kapal Telah Ada Sejak Pembangunan RS Indonesia

​Menyambut niat luhur tersebut, Pembina Utama AWG, Imaam Yakhsyallah Mansur, mengungkapkan bahwa keinginan untuk memiliki kapal kemanusiaan sudah lama ada, bahkan sejak rencana pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara.

​“Sebenarnya, ketika kita membangun Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara, kita sudah mencari kapal. Bahkan kita sudah kumpulkan nakhoda-nakhoda terbaik di Indonesia. Bahkan saat itu kita sudah mengadakan penawaran untuk membeli kapal pinisi,” jelas Imaam Yakhsyallah.

​Namun, Allah menakdirkan misi pembangunan RS terwujud melalui jalur darat dengan adanya global long march.

Baca Juga: BNPB: 40 Jenazah Baru Ditemukan dari Reruntuhan Musala Al Khoziny Sidoarjo

Imaam Yakhsyallah Mansur menyatakan dukungan penuh atas inisiatif Wanda Hamidah.

Alhamdulillah, niat ini dilanjutkan oleh Mbak Wanda Hamidah. Nanti kita akan berlayar sendiri dari Indonesia menuju ke Gaza,” tuturnya, seraya menutup dengan doa.

​“Syukur lagi kalau kita menuju ke Gaza, Gaza sudah merdeka. Allahu Akbar,” pungkasnya.

Diketahui, para relawan AWG terlibat dalam pembangunan Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza Utara yang diinisiasi oleh MER-C.[]

Baca Juga: Aktivis GSF Fatur Rohman Yakin Israel akan Hancur

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda