Jakarta, 25 Dzulqa’dah 1435/20 September 2014 (MINA) – Pipiet Senja, penulis novel dan buku terpopuler di Indonesia, mengatakan wanita Indonesia harus bisa menjadi manusia tangguh dan cerdas dalam berkarya dan menjalani hidup.
“Jadilah wanita yang kuat dan tangguh, jangan menjadi wanita yang cengeng dan lemah dalam setiap keadaan, hidup harus dijalani dengan sabar dan ikhlas,” ujar Pipiet pada Seminar dan Talkshow Women Days dengan tema “ Women that matters to love, to share, to inspire,” di Universitas Indonesia Depok, Sabtu, (20/9).
Ia menambahkan, wanita Indonesia harus bertahan dalam setiap keadaan, bertahan bukan berarti diam, tapi mau bersunggung-sungguh mengubah keadaan dan selalu ikhtiar.
“Tidak ada alasan, dan jangan jadikan ujian itu sebagai halangan untuk berhenti berkarya. Selalu berikan kebaikan dan manfaat kepada orang lain dengan karya kita,” kata novelis bernama asli Etty Hadiwati Arief itu.
Baca Juga: Menjadi Pemuda yang Terus Bertumbuh untuk Membebaskan Al-Aqsa
Pada acara yang sama, Helvy Tiana Rossa, Pendiri Forum Lingkar Pena mengatakan, hendaknya kaum hawa juga bisa memberikan inspirasi bagi orang lain, sebab sebagai manusia tentu mempunyai kelebihan dan potensi yang telah Allah, yang patut disyukuri.
“Apapun potensi dan kelebihan pada diri kita, dan selama itu baik, maka lakukanlah dari hal yang terkecil sekalipun untuk orang lain,” tambah penulis puluhan novel laris itu.
Sementara itu, Pendiri Institut Ibu Profesional, Septi Peni Wulandari, mengatakan, mengingat wanita merupakan seorang ibu, maka ia juga harus menjadi ibu professional, terutama bagi anak-anaknya dan keluarganya.
Untuk itu, kaum ibu harus bersungguh-sungguh dalam menata diri dan keluarganya sebelum ia bisa berperan dalam masyarakat, paparnya.
Baca Juga: Muslimat Pilar Perubahan Sosial di Era Kini
“Sebelum wanita itu menjadi seorang ibu, maka ia harus punya bekal dan rencana untuk mempersiapkan generasi yang unggul pada masa depan,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, jika Indonesia ingin mempunyai pemimpin yang madani dan unggul, maka semua itu berawal dari pendidikan ibu yang professional dan cerdas, serta shalihah mengikuti pendidikan ala Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
“Kita jangan hanya bisa mengkritik dengan suatu masalah yang ada di Indonesia saja, tetapi juga kita bisa berperan menjadi yang paling utama, ayo tanya pada diri kita apa yang sudah kita lakukan untuk Indonesia menjadi lebih baik?,” tambahnya. (L/P005/P4).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tujuh Peran Muslimah dalam Membela Palestina