MUSLIMAH AUSTRALIA DISERANG DI KERETA MELBOURNE

Foto: Muslim Girls Kollective South Australia (MGKSA)
Foto: Muslim Girls Kollective South (MGKSA)

, 5 Dzulhijjjah 1435/29 September 2014 (MINA) – Seorang Australia mengalami trauma setelah kepalanya dibenturkan ke dinding kereta dalam sebuah serangan rasial menyusul meningkatnya di negara itu dalam beberapa pekan terakhir.

Korban tidak disebutkan namanya  berumur 26 tahun itu sedang berdiri dekat pintu keluar kereta pada Kamis malam ketika seorang wanita lain mendekatinya dan mengeluarkan kata-kata kasar dan rasis.

Demikian Komunitas Islamophobia Register Australia dalam Fans Page Facebooknya mengutip Media Australia The Age melaporkan, Senin (29/9).

Wanita Australia yang belum diketahui siapa namanya itu secara paksa memegang leher dan rambut korban, kemudian membenturkan kepalanya ke dinding kereta beberapa kali sebelum mendorong korban keluar dari kereta saat melaju di stasiun di Coburg Utara, Melbourne.

Polisi Senior Michael Potter mengatakan, insiden tersebut terjadi saat kereta mendekati stasiun sekitar pukul 18:55 pada Kamis malam.

Potter mengatakan tidak akan memberikan nama korban demi keamanan, meski pun Komisaris Utama Ken Lay mendesak anggota komunitas Muslim untuk melaporkan jika ada pelecehan serupa menyusul meningkatnya aksi kekerasan terhadap Muslim setelah pemerintah mendeklarasikan perang melawan kelompok militan di Australia.

Potter berdalih jika rincian identitas diungkapkan akan berpotensi menyebabkan serangan lebih lanjut. Dua pria, yang polisi yakin mungkin telah menyaksikan serangan itu, mendekati korban dan menawarkan bantuan.

Identitas penyerang juga masih belum diketahui. Namun menurut saksi, pelaku digambarkan berkulit putih, dengan tinggi sekitar 177 sentimeter, dan memiliki rambut pendek berwarna cokelat dengan alis mata yang tipis.

Menurut Observatorium Islamofobia Organisasi Kerjasama (OKI), Islamofobia adalah bentuk tindakan rasis masa kini yang dimotivasi oleh ketakutan tak berdasar, ketidakpercayaan dan kebencian terhadap Muslim dan Islam.

Islamofobia juga diwujudkan melalui intoleransi, diskriminasi, perlakuan tidak adil, prasangka, stereotip, permusuhan dan wacana publik yang merugikan. Berbeda dengan rasisme klasik, Islamofobia terutama didasarkan pada stigmatisasi agama dan pengikutnya. Dengan demikian, Islamofobia merupakan penghinaan terhadap hak asasi manusia dan martabat umat Islam.(T/R04/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0