Washington, 4 Muharram 1437/17 Oktober 2015 (MINA) – Anousheh Ansari, muslim-pertama-yang-pergi-ke-luar-angkasa/">adalah wanita Muslim pertama yang pergi ke luar angkasa, di mana dia menggunakan dana sendiri untuk melakukan perjalanan itu.
Dia adalah seorang ilmuwan komputer, insinyur listrik dan pengusaha.
Anousheh lahir di Iran, dan keluarganya pindah ke Amerika Serikat pada 1984, yakni lima tahun setelah revolusi Iran.
Menurut kabar, Anousheh adalah wanita pencinta luar angkasa, bahkan ketika dia masih kecil dia sudah bermimpi untuk ke sana. Tapi dia tidak pernah menyangka kini dia akan benar-benar dapat mewujudkan mimpi tersebut.
Baca Juga: Tujuh Peran Muslimah dalam Membela Palestina
Setelah menikah, dia dan suaminya menjalankan bisnis telekomunikasi, dan mendirikan Telecom Teknologi pada 1993.
Selama beberapa tahun perusahaannya mulai mengembangkan cara membuat komunikasi suara melalui internet. Namun pada 2001, setelah terjadinya insiden US dotcom, dan Telecom Teknologi harus bergabung dengan Sonos Networks yang merupakan perusahaan produk infrastruktur suara, dengan kisaran merger $ 750 juta.
Setelah perusahaannya berjaya, pada 2006, ia akhirnya mendapat kesempatan untuk membuat mimpinya menjadi kenyataan. Saat itu, ia diminta menjadi tim cadangan ruang penjelajah pribadi, ketika penerbangan Soyuz TMA-9 menuju stasiun luar angkasa internasional (ISS).
Dia pergi ke Rusia, di mana ia menjalani sesi latihan wajib enam bulan. Dia akhirnya mendapat kesempatan ketika salah satu tim yang bernama Daisuke didiskualifikasi karena alasan medis, dan Anousheh menggantikan dia.
Baca Juga: Muslimah dan Masjidil Aqsa, Sebuah Panggilan untuk Solidaritas
Dia tinggal di sana selama delapan hari, dan melakukan beberapa percobaan. Dia juga mengirim postingan blog pertama dari ISS.
Setelah kembali dia berbagi pengalamannya, dan mengatakan ketakjubannya; ia menyadari bahwa dunia ini begitu besar, dan manusia hanya bagian kecil dari itu. Menurutnya luar angkasa juga telah membuktikan seluruh permasalahan manusia dan kekhawatirannya sangatlah tidak sebanding dengan besarnya angkasa di luar sana.
Setelah kembali, ia ikut mendirikan Prodea Systems, dan saat ini menjabat sebagai CEO dan Ketua perusahaan. Prodea System adalah platform yang mampu mendengarkan berbagai jenis perangkat, dan mengumpulkan data mereka melalui perangkat lunak.(T/R04/R05)
Baca Juga: Penting untuk Muslimah, Hindari Tasyabbuh
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)