Paris, 22 Syawal 1436/7 Agustus 2015 (MINA) – Seorang wanita Perancis yang diculik di Yaman pada Februari sudah dibebaskan dan telah tiba di Oman.
Kantor Presiden Perancis mengatakan dalam sebuah pernyataan Jumat pagi (7/8), wanita bernama Isabelle Prime akan kembali ke Perancis pada jam mendatang.
“Presiden mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu mencapai hasil ini, dan khususnya Sultan Qaboos Bin Said, Sultan Oman,” kata pernyataan itu, tanpa memberikan rincian tentang pembebasan dirinya, Al-Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Prime dan penerjemah Yaman-nya, Shereen Makawi, diculik oleh para pejuang di ibukota Sanaa pada 24 Februari, saat keduanya sedang dalam perjalanan untuk tugas.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Sumber suku Yaman mengatakan, pada Maret , Prime akan dibebaskan, tetapi hanya Makawi yang dibebaskan pada saat itu.
Dalam beberapa tahun terakhir kelompok suku telah menculik orang asing untuk menekan pemerintah agar menyediakan bagi mereka layanan atau membebaskan saudara mereka yang dipenjara.
Pada Juni, Pemerintah Perancis telah mengkonfirmasi video yang menunjukkan Prime, seorang konsultan untuk Dana Sosial dan Pembangunan Yaman, berjongkok di atas pasir dan dalam kesulitan.
Dengan berpakaian hitam, dia membuat permohonannya kepada Presiden Hollande dan Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi dalam Bahasa Inggris.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
“Harap membawa saya ke Perancis segera, karena saya benar-benar lelah,” ia mengatakan dalam video.
Video pertama kali muncul di YouTube pada 4 Mei.
Sejak penculikan Prime, situasi di Yaman telah menjadi lebih kompleks. (T/P001/R05)
Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)