Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

WANITA ROHINGYA DIPERKOSA DI PENGUNGSIAN THAILAND DAN MYANMAR

kurnia - Selasa, 2 Juni 2015 - 18:53 WIB

Selasa, 2 Juni 2015 - 18:53 WIB

2798 Views ㅤ

Wanita Rohingya Diperkosa di Pengusian Thailand dan Myanmar (Foto : Press Tv)

Muslim-Rohingya-300x169.jpg" alt="Wanita Rohingya Diperkosa di Pengusian Thailand dan Myanmar (Foto : Press Tv)" width="300" height="169" /> Wanita Rohingya Diperkosa di Pengusian Thailand dan Myanmar (Foto : Press Tv)

Naypyidaw, 15 Sya’ban 1436/2 Juni 2015 (MINA) – Perempuan Muslim Rohingya yang ditahan di kamp-kamp perdagangan manusia di Thailand dan Myanmar diperlakukan sebagai budak seks dan gerombolan, diperkosa oleh penculik mereka, demikian media Malaysia melaporkan.

Nur Khaidha Abdul Shukur (24 tahun) dari Maungdaw, Myanmar,  disekap selama delapan hari dengan bayinya di sebuah kamp di Padang Besar, Thailand, kata seorang perempuan muda yang diambil dari tempat pengungsian pada malam hari untuk dibawa ke tempat rahasia, hari Senin.

“Setiap malam, dua atau tiga wanita Rohingya muda dan cantik dibawa keluar dari tempat pengungsian ke tempat rahasia oleh penjaga,” katanya kepada Press Tv seperyi dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), hari Selasa.

“Mereka akan menjadi kelompok yang diperkosa oleh para penjaga. Dua perempuan muda di kamp hamil setelah pemerkosaan geng. ” Ada juga kasus perempuan dibawa pergi oleh penjaga selama beberapa hari untuk memenuhi nafsu mereka, tambahnya.

Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi

“Pada malam hari, beberapa penjaga akan datang ke kamp  pengungsian perempuan dan membawa mereka ke tempat  terdekat Kami mendengar jeritan dan teriakan para wanita itu sebab tempat mereka diperkosa sangat dekat dengan penampungan kami. Tetapi karena pemerkosaan terjadi pada malam hari, kami tidak bisa melihat apa yang terjadi, ” katanya.

Para Muslim Rohingnya mengalami diskriminasi dan pembatasan yang luas di Myanmar, termasuk pengawasan terhadap gerakan mereka, jumlah keluarga dan akses ke pekerjaan.

Banyak Muslim kini tinggal di kamp-kamp untuk pengungsi, tiga tahun setelah banyak yang tewas dalam aksi kekerasan oleh kaum ekstrimis dari mayoritas Buddha. Kekerasan juga memaksa banyak orang mengungsi di kapal.

Myanmar menolak memberikan kewarganegaraan kepada etnis  Rohingnya, sejak undang-undang baru diberlakukan pada 1982, dan telah terjadi beberapa serangan di Rohingya selama tahun lalu.  (T/P002/R01)

Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Khadijah
Indonesia
Internasional
Wapres RI Ma'ruf Aamiin menghadiri acara Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-44 dan ke-45 di Vientiane, Laos, Rabu (9/10/2024) (Foto: Setwapres RI)
Asia