Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wanita Salihah, Sebaik-baik Perhiasan Dunia

Bahron Ansori Editor : Rudi Hendrik - Jumat, 6 September 2024 - 23:51 WIB

Jumat, 6 September 2024 - 23:51 WIB

8 Views

Muslimah bercadar (foto: ig)

Wanita muslim manakah yang tidak ingin mendapatkan gelar kemuliaan dari Allah dan Rasul-Nya sebagai wanita salihah? Wanita shalehah adalah dambaan setiap muslim yang memahami betapa pentingnya peran wanita dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, dan beragama. Rasulullah SAW menyebut wanita shalehah sebagai “sebaik-baik perhiasan dunia”. Hal ini menunjukkan betapa berharganya wanita yang memiliki karakteristik salihah di mata Allah SWT dan Rasul-Nya. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda, “Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalehah (HR. Muslim).

Seorang wanita salihah adalah wanita yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Ia menjaga ibadahnya, baik dalam shalat, puasa, maupun kewajiban-kewajiban lainnya. Salah satu karakteristiknya adalah ia senantiasa menjaga akhlak dan kehormatannya. Dalam surah An-Nisa ayat 34, Allah SWT berfirman, “Sebab itu maka wanita yang shalehah ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada…”. Ayat ini menegaskan pentingnya ketaatan kepada Allah sebagai landasan utama dalam menjadi wanita salihah.

Dalam kehidupan rumah tangga, wanita salihah menjadi penopang utama keharmonisan keluarga. Sebagai seorang istri, ia mendukung suaminya dalam kebaikan dan menjaga rumah tangganya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda, “Bila seorang wanita melaksanakan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadan, menjaga kemaluannya, dan menaati suaminya, maka dikatakan kepadanya: ‘Masuklah ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau kehendaki’” (HR. Ahmad).

Wanita salihah dikenal dengan kesabarannya dalam menghadapi berbagai ujian kehidupan. Ia memiliki ketenangan dan keikhlasan dalam menjalani takdir yang telah Allah tetapkan. Ketaatannya kepada suami juga menjadi salah satu ciri khas dari wanita salihah, yang membawa keberkahan dalam rumah tangga. Allah SWT menekankan pentingnya ketaatan ini dalam surah An-Nisa ayat 34, dengan memberikan pahala yang besar bagi wanita yang menjalankannya.

Baca Juga: Kekuatan Dalam Kelembutan, Potret Muslimah Penggerak Perubahan

Berkat kesabarannya itulah, wanita shalehah memiliki kedudukan istimewa di sisi Allah. Bukan hanya karena perannya dalam rumah tangga, tetapi juga karena ketaatan dan keimanan yang ia miliki. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT memberikan contoh wanita-wanita salihah seperti Maryam ibu Nabi Isa dan Asiyah istri Fir’aun. Mereka dijadikan teladan bagi wanita muslimah karena keimanan dan keteguhan hati mereka dalam menghadapi cobaan.

Salah satu sifat utama dari wanita shalehah adalah menjaga kehormatan dirinya. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman, “Dan wanita-wanita yang menjaga kehormatannya, maka Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar”  (Qs. Al-Ahzab: 35). Ayat ini menegaskan bahwa menjaga kehormatan adalah kewajiban bagi setiap muslimah, yang akan mendapatkan balasan besar di akhirat.

Wanita salihah tidak hanya berperan sebagai istri yang baik, tetapi juga sebagai ibu yang mendidik anak-anaknya dengan nilai-nilai Islam. Seorang ibu salihah akan menanamkan akhlak yang mulia, kecintaan kepada Allah, dan semangat untuk mencari ilmu. Rasulullah SAW bersabda, “Setiap anak dilahirkan di atas fitrah (Islam), maka kedua orang tuanya lah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (HR. Bukhari). Wanita salihah berperan besar dalam menjaga fitrah anak-anaknya.

Tawakalnya

Baca Juga: Perempuan ICMI: Hati-Hati Dalam Membuat Aturan Terkait Hak Muslimah

Tawakal dan keikhlasan dalam ibadah adalah pakaian sehari-hari wanita salihah. Ia selalu bertawakal kepada Allah dalam setiap urusan hidupnya. Ia menyadari bahwa semua yang terjadi adalah atas kehendak Allah, dan ia menerima segala sesuatu dengan ikhlas. Tawakal dan keikhlasan ini menjadi bagian dari karakter wanita salihah yang menguatkan hubungannya dengan Allah dan membuatnya tenang dalam menghadapi segala situasi.

Dalam pergaulan sosial, wanita shalehah tidak hanya menjaga hubungan dengan Allah dan suaminya, tetapi juga dengan sesama manusia. Ia bersikap lemah lembut, murah senyum, dan peduli terhadap orang lain. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya di antara orang-orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya, dan yang terbaik di antara kalian adalah yang paling baik kepada istrinya” (HR. Tirmidzi). Akhlak yang baik adalah ciri wanita shalehah yang memancarkan kebaikan di sekitarnya.

Kesederhanaan adalah salah satu karakteristik wanita salihah. Ia tidak terpengaruh oleh kehidupan dunia yang gemerlap dan tidak rakus terhadap harta. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang hidup dengan sederhana, maka Allah akan memberinya kecukupan”. Wanita shalehah menjaga kesederhanaan dalam penampilan, perilaku, dan kehidupannya sehari-hari.

Selain perannya dalam keluarga, wanita shalehah juga menjadi teladan di masyarakat. Ia berkontribusi dalam kebaikan dengan mengajarkan ilmu, membantu yang membutuhkan, dan aktif dalam kegiatan yang mendukung dakwah Islam. Wanita salihah tidak hanya fokus pada dirinya sendiri, tetapi juga berusaha memberikan manfaat kepada orang lain, sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya” (HR. Thabrani).

Baca Juga: Muslimat dan Dakwah, Menyebarkan Kebaikan Melalui Akhlak Mulia

Allah SWT menjanjikan pahala yang besar bagi wanita salihah, baik di dunia maupun di akhirat. Mereka yang menjaga ketaatan kepada Allah, suaminya, serta menjaga kehormatan dan akhlaknya akan mendapatkan tempat yang mulia di surga. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban, Rasulullah SAW bersabda, “Jika seorang wanita meninggal dunia dalam keadaan suaminya ridha terhadapnya, maka ia akan masuk surga.”

Dari penjelasan di atas, pantaslah jika wanita shalehah disebut sebagai sebaik-baik perhiasan dunia. Kecantikan bukan hanya pada fisiknya, tetapi pada akhlak, keimanan, dan ketaatannya kepada Allah SWT. Dengan sifat-sifat mulia tersebut, ia menjadi sumber ketenangan bagi keluarganya dan cahaya kebaikan bagi masyarakat sekitarnya. Semoga setiap wanita muslim bisa meneladani sifat-sifat wanita salihah dan menjadi perhiasan dunia yang paling indah di sisi Allah SWT.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Pendidikan Muslimat: Fondasi Kuat bagi Generasi Qur’ani

Rekomendasi untuk Anda

Khadijah
Tausiyah
Tausiyah
Tausiyah
Tausiyah