Mogadishu, Somalia, 23 Syawwal 1436/8 Agustus 2015 (MINA) – Bermimpi untuk masa depan yang baik bagi negaranya, Fadumo Dayib, yang melarikan diri dari kampung halamannya di Somalia 25 tahun yang lalu, kini memutuskan kembali ke tanah air-nya untuk mencalonkan diri menjadi Presiden dalam pemilihan tahun 2016 nanti. Wanita ini ingin menjadi perempuan pertama di negaranya yang dilanda perang itu.
“Saya biasanya optimis,” kata Dayib kepada Good News Network. On Islam melaporkan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu.
Untuk tahu lebih banyak tentang Kisah Dayib, kita kembali ke seperempat abad yang lalu. Ketika itu anak-anak perempuan terpaksa melarikan diri dengan keluarganya akibat perang yang melanda Somalia. Pertama pindah ke Kenya, setelah itu keluarga tersebut pindah lagi, sampai akhirnya mendarat di Finlandia.
Dayib belajar membaca pada usia 14 tahun, ia punya semangat belajar yang tinggi. Diraihnya gelar master dalam perawatan kesehatan dan kesehatan masyarakat. Ia terus menuntut ilmu, sehingga berhasil meraih gelar master yang kedua dalam administrasi publik dari Kennedy School of Government Harvard.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Davib, sekarang seorang ibu yang memiliki empat orang anak, kini ingin menyembuhkan luka di tanah airnya dan menginginkan perubahan yang harus bermula dari dirinya sendiri.
“Somalia membutuhkan pendekatan multidimensional untuk mengatasi masalah,” kata Davib kepada Good News Network.
“Tapi semuanya bermuara pada usaha mendasar untuk mengatasi kemiskinan,”ujarnya.
Lebih dari 20 tahun perang saudara, barulah pada tahun 2012 lalu pemilihan anggota parlemen pertama dalam dua dekade diadakan. Direncanakan akan dilangsungkan pemilihan presiden tahun 2016, pemilihan presiden demokratis pertama sejak 1967.
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Davib ingin meraih jabatan presiden untuk membangun negaranya. Ia melihat perawatan kesehatan, sanitasi, pendidikan dan pekerjaan sebagai prioritas untuk menghilangkan kemiskinan dan meletakkan dasar baru bagi bangsa Somalia.
Wanita ini percaya dia harus kembali ke tanah airnya untuk menyembuhkan negaranya yang sementara masih menderita.
“Saya seorang pemimpi,” katanya. “Saya bermimpi Somalia bisa bangkit.” (T/P007/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa