Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wanita Texas Coba Tenggelamkan Anak Palestina di Kolam

Rudi Hendrik - Senin, 24 Juni 2024 - 13:40 WIB

Senin, 24 Juni 2024 - 13:40 WIB

21 Views

Elizabeth Wolf, wanita Texas, AS, yang mencoba membunuh anak Palestina di kolam renang lokal, 19 Mei 2024. (Gambar: Screenshot video CNN)

Washington, MINA – Seorang wanita bernama Alizabeth Wolf mencoba menenggelamkan seorang anak Palestina berusia tiga tahun di kolam renang di Euless, Texas, AS.

Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) telah meminta polisi Texas untuk melakukan penyelidikan kejahatan rasial atas serangan terhadap satu keluarga Muslim pada 19 Mei lalu.

Dikutip dari The New Arab pada Senin (24/6), Elizabeth Wolf menyerang seorang ibu dan dua anaknya setelah mendengar mereka berbicara bahasa asing.

Setelah menanyai ibunya, Wolf kemudian berusaha menyeret anak-anak yang berusia 6 tahun dan 3 tahun tersebut ke dalam kolam tempat mereka berenang. Anak berusia 6 tahun tersebut berhasil melarikan diri.

Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas

Selain menyeret anak-anak tersebut ke dalam kolam, penyerang juga merampas hijab ibu mereka dan memukulinya sambil mencoba memasukkan kepala anak berusia tiga tahun itu ke dalam air.

Setelah ada intervensi dari masyarakat dan ditangkap oleh polisi, wanita tersebut berteriak kepada orang yang melihatnya untuk “beri tahu dia [ibunya] bahwa saya akan membunuhnya, dan saya akan membunuh seluruh keluarganya.”

Dalam sebuah pernyataan, ibu dari anak-anak tersebut mengatakan: “Kami adalah warga negara Amerika, berasal dari Palestina, dan saya tidak tahu ke mana harus pergi agar merasa aman bersama anak-anak saya. Negara saya sedang menghadapi perang, dan kami menghadapi kebencian di sini.”

“Putri saya trauma. Setiap kali saya membuka pintu apartemen, dia lari dan bersembunyi, mengatakan kepada saya bahwa dia takut wanita itu akan datang dan membenamkan kepalanya ke dalam air lagi,” kata sang ibu.

Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris

“Selain itu, pekerjaan suami saya terancam karena harus meninggalkan pekerjaan demi menemani saya dan keempat anak kami kapan pun kami ada janji dan tugas yang harus dijalankan,” tambahnya.

Manajer Operasi CAIR-Austin Shaimaa Zayan mengatakan bahwa dia khawatir akan terjadi “tingkat kefanatikan baru” di AS dan menambahkan bahwa dia “terpukul” karena pelaku diberikan jaminan sehari setelah penangkapannya.

“Kami meminta penyelidikan kejahatan rasial, jaminan yang lebih tinggi, dan pembicaraan terbuka dengan para pejabat untuk mengatasi peningkatan sentimen islamofobia, anti-Arab, dan anti-Palestina yang mengkhawatirkan ini,” tambahnya.

Wolf sejak itu didakwa melakukan percobaan pembunuhan dan melukai seorang anak.

Baca Juga: Serangan Hezbollah Terus Meluas, Permukiman Nahariya di Israel Jadi Kota Hantu

Pernyataan dari CAIR muncul di tengah meningkatnya insiden terkait kejahatan kebencian, dimana CAIR mengatakan bahwa dalam tiga bulan terakhir tahun 2023, terdapat 3.578 pengaduan yang diajukan kepada kelompok hak-hak sipil Muslim mengenai kejahatan kebencian, diskriminasi pekerjaan dan diskriminasi pendidikan.

Jumlah tersebut 178 persen lebih tinggi dibandingkan tiga bulan terakhir tahun 2022. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Israel Dukung Gencatan Senjata dengan Lebanon

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Internasional
Palestina
Amerika