
(The Jewish Chronicle )
New Jersey, MINA – Puluhan wanita Yahudi dan Muslim dari berbagai kota di Inggris menghadiri sebuah diskusi di Camden Town, London, Ahad (17/12) membahas upaya memerangi kebencian dan kesalahpahaman antarsesama.
Diskusi yang digagas Jaringan Wanita Yahudi Muslim JMWN (Jewish Muslim Women’s Network) Nisa-Nashim, mengajak komunitas wanita Yahudi dan Muslim bersama-sama bekerja untuk memerangi kebencian, menantang kesalahpahaman serta untuk membangun kepercayaan dan hubungan jangka panjang.
Dialog wanita Yahudi dan Muslim disebut sebagai prakarsa yang tumbuh paling cepat yang melibatkan dua agama di Eropa. The Jewish Chronicle melaporkan, Senin (18/12).
Peserta diskusi berasal dari perwakilan dari hampir 28 kelompok Nisa-Nashim di seluruh negeri, termasuk Glasgow, Newcastle, Bournemouth, Leeds, Birmingham dan Manchester.
Baca Juga: Zelensky Tolak Gencatan Senjata 3 Hari dari Putin, Desak Gencatan Senjata Lebih Panjang
Pada malam sebelum diskusi, para wanita berkumpul di masjid Al-Manaar, untuk mengobrol dan menyantap makanan halal.
Al-Manaar terletak di dekat Menara Grenfell yang pernah terbakar Ramadhan lalu. Saat kebakaran itu, banyak kaum Muslim yang ikut menyelamatkan warga pada saat kebakaran waktu sahur.
“Diskusi untuk mengurangi kebencian pada wanita karena antisemitisme dan Islamofobia,” ujar pendiri Nisa-Nisham, Laura Marks.
“Banyak di antara wanita yang kini merasa tidak bebas berbicara, belajar, atau sekedar tertawa dan makan. Banyak yang menghadapi ketakutan dalam iklim ketidakpercayaan,” ujarnya.
Baca Juga: Irlandia Serukan Buka Blokade Gaza Segera
Pembicara lainnya, Julie Siddiqi menambahkan, “Persahabatan baru terbentuk, dan yang penting adalah kita menjadikan kedua komunitas bisa bermasyarakat dengan lebih baik.” (T/RS2/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Inggris: Blokade Israel terhadap Pengiriman Bantuan ke Gaza “Mengerikan”