Jakarta, MINA – Sejumlah lembaga antaragama yang tergabung dalam Interfaith Rainforest Initiative akan menggelar ‘Prakarsa Lintas Agama untuk Hutan Tropis’ di Auditorium Manggala Wanabakti, Jakarta, selama dua hari pada Kamis dan Jumat, 30-31 Januari 2020.
Lembaga-lembaga antaragama itu antara lain seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), Persatuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), dan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI).
Selain itu, ada pula Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin), Pengurus Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi), Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), dan beberapa lembaga lainnya.
Ketua Panitia Prakarsa, Hayu Prabowo mengungkapkan, Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin dijadwalkan akan hadir dan sekaligus membuka acara tersebut. Selain Ma’ruf Amin, beberapa tokoh kerukunan umat beragama seperti Din Syamsuddin pun turut dijadwalkan hadir.
“(Ma’ruf Amin) dijadwalkan hadir,” kata Hayu dalam keterangannya yang diterima MINA di Jakarta, Rabu (29/1).
Hayu mengungkapkan, prakarsa ini pertama kali diluncurkan di Nobel Peace Center di Oslo, Norwegia, pada 19 Juni 2017 lalu. Peluncuran ini diselenggarakan oleh Menteri Iklim dan Lingkungan Norwegia, dan dipimpin oleh Raja Harald V dari Norwegia.
“Dalam pertemuan puncak ini dihadiri oleh pemimpin agama Kristen, Islam, Yahudi, Budha, Hindu, dan Tao bergabung dengan masyarakat adat dari Brasil, Kolombia, Republik Demokratik Kongo, Indonesia, Meso-Amerika dan Peru untuk membuat perlindungan hutan tropis menjadi prioritas etis bagi komunitas agama dunia,” ungkapnya.
“Secara global dan negara-negara pemrakarsa, tujuannya adalah untuk meneruskan komitmen, pengaruh dan kemampuan penggerak dari agama-agama dunia dan komunitas beragama dengan koalisi masyarakat adat, LSM, pemerintah, mitra dunia usaha dan sains yang sudah bekerja untuk melindungi hutan,” katanya menambahkan.
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa
Sementara Interfaith Rainforest Initiative, kata Hayu, merupakan wadah bagi para pemimpin agama dan komunitas agama untuk bekerja bahu-membahu dengan masyarakat adat, pemerintah, masyarakat sipil, dan dunia usaha dalam aksi-aksi yang melindungi hutan tropis dan melindungi mereka yang berperan sebagai penjaganya.
“IRI berfungsi sebagai wadah bagi para pemimpin agama dan komunitas agama untuk bekerja bahumembahu dengan masyarakat adat, pemerintah, masyarakat sipil, dan dunia usaha dalam aksi-aksi yang melindungi hutan tropis dan melindungi mereka yang berperan sebagai penjaganya,” katanya. (L/R2/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kunjungi Rasil, Radio Nurul Iman Yaman Bahas Pengelolaan Radio