Jakarta, MINA – Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin mengatakan melalui momentum Halal Bihalal Idul Fitri 1445 H menjadi sarana menjalin dan menyatukan semua elemen bangsa.
Wapres Ma’ruf Amin mengatakan, saat Pemilu 2024 kemarin, sempat ada perbedaan dan gesekan. “Melalui kegiatan ini MUI ingin menjalin dan menyatukan semua pihak sebagai satu bangsa,” ujarnya.
“Kita mulai langkah baru dalam keutuhan dan solidaritas untuk kemajuan bangsa,” kata Kiai Maruf Amin yang juga Ketua Dewan Pertimbangan MUI, pada sambutan Halal Bihalal Idul Fitri 1445 H MUI dengan tema “Menguatkan Solidaritas Umat Demi Kemajuan Bangsa” di Jakarta, Selasa (7/5).
Dia menekankan, semua manusia memiliki kesalahan, tapi sebaik-baik orang yang punya salah itu minta maaf. Manusia yang tidak memiliki kesalahan adalah Nabi, karena Nabi sebagai model teladan bagi manusia, maka dijaga Allah dari dosa dan kesalahan.
Baca Juga: Prabowo Klaim Raih Komitmen Investasi $8,5 Miliar dari Inggris
“Tapi ada juga orang yang memperoleh keistimewaan dan dilindungi Allah, bukannya tidak punya salah, namun orang itu terjaga, ketika berbuat salah, alarm imannya langsung bunyi dan langsung sadar, mohon ampun, dan berhenti dari perbuatan salahnya,” lanjutnya.
Melalui saling meminta dan memberi maaf, dapat menghilangkan hambatan psikologis dan terwujud kebersamaan, imbuhnya.
Kyai Ma’ruf menambahkan, kesalahan itu ada dua, kesalahan melanggar hak Allah dan kesalahan melanggar hak sesame manusia. Kesalahan kepada Allah, mohon ampun kepada Allah, dan Allah tidak menurunkan hukumannya di dunia, tapi urusannya di akhirat kelak.
Adapun kesalahan terhadap manusia, seperti menzalimi, memukul, mengalirkan darah, maka penyelesaiannya adalah dengan meminta maaf dan minta halalnya kepada pihak yang bersangkutan. “Hukum Allah dilanggar, Allah masih mentolerir, dan hukumnya di akhirat bukan di dunia. Namun kalau yang dilanggar adalah hak-hak hamba-Nya, Allah tidak mentolerir,” imbuhnya.
Baca Juga: Fun Run Solidarity For Palestine Bukti Dukungan Indonesia kepada Palestina
Karena itu, dalam kondisi tertentu hak hamba Allah bisa didahulukan dari hak Allah, seperti saat pandemi, ketika shalat berjamaah di masjid perlu dibatasi. Termasuk ketika terjadi hujan badai misalnya, shalat pun diserukan di rumah.
“Untuk itu marilah kita terus membangun komunikasi yang baik sesama elemen masyarakat dan bangsa, serta memperbaiki cara bermuamalah antarsesama,” ujarnya.
Hadir dalam kegiatan mui/">Halal Bihalal MUI ini di antaranya Wakil Presiden ke-6 Tri Sutisno, Wakil Presiden ke-11 dan ke-12 Jusuf Kalla, serta sejumlah menteri, di antaranya Menkopolhukam Hadi Tjahjanto, Mendagri Tito Karnavian, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmayanti, dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Hadir pula Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, Ketua Baznas Prof Noor Achmad, para pimpinan MUI dan pimpinan ormas Islam, media dan undangan lainnya. []
Baca Juga: KNEKS Kolaborasi ToT Khatib Jumat se-Jawa Barat dengan Sejumlah Lembaga
Mi’raj News Agency (MINA)