Jakarta, 30 Syawwal 1437/4 Agustus 2016 (MINA) – Wakil Presiden Republik Indonesia Muhammad Jusuf Kalla mengatakan bahwa masjid adalah benteng keimanan bagi umat Islam, karena selain sebagai tempat ibadah kepada Allah, juga sebagai tempat memperbanyak kebaikan-kebaikan.
“Masjid bukan hanya dipakai sebagai tempat ibadah saja, tetapi juga sebagai tempat untuk memperbanyak kebaikan dan menyampaikan ajaran-ajaran yang sesuai dengan apa yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan para sahabatnya, karena masjid adalah benteng keimanan bagi seorang Muslim,” kata Kalla saat membuka Seminar Internasional di Universitas Al-Azhar, Jakarta, Kamis (4/8).
Hadir pada kesempatan itu, Presiden RI ke-3; BJ. Habibie, Sekjen Rabithah Al-‘Alam Al-Islami; Abdullah bin Abdul Muhsin Al-Turki, Wakil Ketua MPR RI; Hidayat Nur Wahid, Imam Besar Masjid Istiqlal; Nasaruddin Umar, dan tamu undangan lainnya.
Pada seminar yang bertajuk “Peran Masjid dalam Membentengi Umat dari Pemikiran Menyimpang” itu, Kalla mengungkapkan bahwa jumlah masjid di Indonesia mencapai 800 ribu bangunan. “Dari jumlah sebanyak itu, artinya setiap 250 orang di Indonesia memiliki satu buah masjid atau musala,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa dalam rangka untuk meningkatkan pemahaman tentang ajaran Islam yang benar, maka sepantasnya masjid bisa dipakai untuk semua golongan umat Islam tanpa membeda-bedakan mazhab dan tidak peduli dari mana berasal.
Perbedaan ini, kata Kalla, seharusnya disyukuri bukan dijadikan jurang pemisah. “Bagi kita semua, perbedaan adalah rahmat. Bukan saja hanya terjadi di masa sekarang, bahkan sudah ada sejak zaman kekhalifahan,” ujarnya.
Menurut Kalla, perbedaan antar sesama umat Islam adalah alat untuk memperkuat tekad bersama membawa Islam kembali kepada kejayaan. Bukan malah sebaliknya, dijadikan sebagai ajang kafir-mengkafirkan.
“Umat Islam saat ini sangat memprihatinkan, Terlebih setelah runtuhnya kerajaan Ottoman di Turki sebagai pusat persatuan umat, sebagian besar wilayah Islam dijajah. Juga banyak pengungsi Muslim yang justru pergi ke negara-negara Barat. Ini memprihatinkan. Tentu hal ini dipicu oleh banyak faktor, salah satunya faktor internal,” katanya.
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar
Faktor internal itu, kata Kalla, yaitu perebutan kekuasaan dan kekayaan serta panggung politik di antara sesama umat Islam itu sendiri. “Apabila umat Islam mendekati ranah ini, maka sudah sunnatullah mereka akan tercerai berai,” ucapnya.
Untuk itu, Kalla meminta umat Islam segera sadar untuk memakmurkan kembali masjid sebagai bagian dari pondasi kokoh untuk membawa Islam kembali kepada kejayaan. (L/P011/p001)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah