Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wapres Minta Masyarakat Sikapi Perbedaan Penetapan 1 Ramadhan 1445 H dengan Saling Pengertian dan Legowo

Rana Setiawan - Jumat, 8 Maret 2024 - 04:30 WIB

Jumat, 8 Maret 2024 - 04:30 WIB

11 Views

Jakarta, MINA – Kementerian Agama RI akan menyelenggarakan sidang isbat untuk penentuan awal bulan Ramadhan 1445 Hijriyah pada Ahad, 10 April 2024. Hasil dari sidang isbat ini pun kerap menimbulkan perbincangan di masyarakat. Pasalnya, sering ditemui terjadinya perbedaan penetapan awal puasa antara pemerintah dengan organisasi massa Islam.

Menanggapi hal ini, Wakil Presiden (Wapres) RI K.H. Ma’ruf Amin meminta kepada seluruh masyarakat untuk dapat menghormati perbedaan yang terjadi dan tetap menjalankan ibadah sesuai dengan keputusan yang diyakininya.

“Sikap yang kita harus bagun adalah sikap saling pengertian, legowo, untuk bisa berbeda. Dan itu sudah lama kita berbeda, jadi masing-masing saja. Kalau mungkin besok [penetapan 1 Ramadan 1445 H] Muhammadiyah masuk Senin, mungkin pemerintah Selasa, ya silahkan Senin atau Selasa,” tutur Wapres dalam keterangan pers dilaporkan Setwapres RI di Jakarta, Kamis (7/3).

Lebih lanjut Wapres menyampaikan, perbedaan tersebut merupakan hal yang wajar. Sebab, dalam melihat keberadaan hilal, terdapat beberapa kriteria yang digunakan dan mungkin diinterpretasikan berbeda oleh setiap anggota sidang.

Baca Juga: Meriahkan BSP, LDF Al-Kautsar Unimal Gelar Diskusi Global Leadership

“Setiap ada tinggi hilal di bawah 2 derajat, pasti ada perbedaan, karena perbedaan kriteria,” imbuh Wapres. Oleh kKarena itu, untuk menyamakan kriteria ini kan belum ketemu,” tambahnya.

Menutup keterangan persnya, Wapres pun mengimbau agar masyarakat tetap beribadah dengan sungguh-sungguh dan nantinya merayakan hari kemenangan mengikuti jadwal penetapan yang dipilihnya.

“Pokoknya yang [puasanya] ikut pemerintah, lebarannya ikut pemerintah. Kalau puasanya ikut Muhammadiyah, lebarannya ikut Muhammadiyah. Jangan waktu puasa ikut pemerintah lebih belakang, giliran lebaran ikut yang lebih dulu, itu tidak betul,” imbuh Wapres.(R/R1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Ketum UAR Apresiasi Anggotanya dari NTT yang Lulus Pelatihan Water Rescue

Rekomendasi untuk Anda

Tausiyah
Indonesia
Indonesia