Jakarta, MINA – Wakil Presiden (Wapres) RI K. H. Ma’ruf Amin mengatakan, Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia merupakan pasar yang sangat besar bagi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
“Untuk dapat mencapai target tersebut, perlunya Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan kompeten di bidang ekonomi dan keuangan syariah,” tegas Wapres pada acara Simposium Sharia Business and Academic Sinergy (SBAS) yang digelar oleh Dewan Pengawas Pusat Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (DPP IAEI) secara virtual, Selasa (29/12).
“Kita sebagai pemain yang diperhitungkan dalam bidang ekonomi dan keuangan syariah tidaklah mudah,” ujarnya.
Lebih lanjut Wapres mengungkapkan, laporan Islamic Finance Development Indicator tahun 2020 mencatat, Indonesia merupakan negara terbanyak dalam penyelenggaraan pendidikan ekonomi dan keuangan syariah. Namun, hal tersebut belum diikuti dengan kualitas yang memadai.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Ia menghimbau, agar ke depan kualitas pendidikan syariah harus ditingkatkan salah satunya melalui pemberian akreditasi.
Dari sisi pelaku industri, Wapres menilai masih sering terjadi ketidak sesuaian kompetensi para lulusan pendidikan tinggi syariah dengan kriteria yang diperlukan oleh para pelaku industri ekonomi dan keuangan syariah.
Oleh karena itu, Wapres berpesan agar IAEI melalui forum SBAS dapat merumuskan berbagai saran dan masukan kepada pemerintah untuk menyempurnakan kualitas pendidikan dalam bidang ekonomi dan keuangan syariah, baik melalui jalur pendidikan tinggi maupun melalui jalur keahlian profesi.
“Karena forum SBAS ini merupakan forum komunikasi antara pelaku ekonomi dan keuangan syariah dengan dunia akademis,” katanya
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
“Satu hal yang menurut saya penting untuk dibicarakan adalah bagaimana kita menyelaraskan dan mengembangkan kurikulum program studi rumpun ekonomi dan keuangan syariah yang sesuai dengan kebutuhan industri dan perkembangan teknologi,” terangnya.
Juga, Wapres berharap, melalui kesempatan itu, dapat diperoleh rumusan grand strategy pengembangan SDM ekonomi Islam berbasis link and match untuk solusi SDM unggul menuju Indonesia maju yang dapat digunakan oleh pemerintah sebagai rujukan.
Turut hadir secara virtual, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso. (R/Hju/P1
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon