Wapres: Rasululllah Lakukan Perubahan dengan Akhlakul Karimah

Wapres KH Ma'ruf Amin saat memberikan sambutan pada peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw tingkat Kenegaraan (Foto : M Ubaidiillah/Kemenag)

Jakarta, MINA – Wakil Presiden (Wapres) RI KH Ma’ruf Amin menyampaikan, SAW merupakan tokoh perubahan yang luar biasa. Beliau adalah rijalul islah, karena beliau berhasil mengubah masyarakat jahiliyyah menjadi masyarakat khairu ummah, menjadi masyarakat yang terbaik. Dalam Al-Quran disebut khaira ummah, ukhrijat linnas.

“Perubahan yang dilakukan super cepat, karena dilakukan selam 23 tahun. Apa yang dicapai Rasulullah, karena beliau melakukan perubahan secara terus menerus dan berkelanjutan,” kata KH Ma’ruf Amin saat memberikan sambutan pada peringatan Muhammad SAW tingkat kenegaraan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/11) malam.

Wapres KH Ma’ruf Amin menyampaikan, Nabi Muhammad SAW melakukan perubahan dengan hati, dengan akhlakul karimah, layyinan. Nabi Muhammad SW sebagai rahmat bagi semesta alam, yang senantiasa berlaku santun kepada sesama.

“Yang diberikan kepadamu, Muhammad, kamu bisa berlaku santun kepada mereka, andai kamu kasar, keras hati, pasti mereka akan lari,” kata Wapres menjelaskan makna salah satu ayat Alquran.

Dia menjelaskan, perubahan yang dilakukan Rasulullah adalah perubahan pada manusianya, dari aqidahnya, cara berfikirnya, dan prilakunya.

“Semangat perubahan, seperti yang dilakukan Rasulullah itulah yang ingin kita contoh dan teladani, dalam rangka membangun bangsa Indonesia menjadi lebih baik,” tegas Wapres.

KH Ma’ruf Amin juga menjelaskan, Indonesia yang lebih baik adalah dengan mengubah dari yang berpendapatan menengah menjadi negara yang berpendapatan lebih tinggi. Mengubah Indonesia menjadi Indonesia maju. Indonesia maju tergantung pada manusianya. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia memprioritaskan, menjadikan pembangunan Sumber Daya Manusia sebagai prioritas.

“Manusia unggul yang ingin dibangun adalah manusia yang sehat, cerdas, produktif, mempunyai daya saing, dan berakhlakul karimah,” kata Wapres.

Oleh karena itu, lanjut dia, pemerintah membangun pelayanan kesehatan, dan berusaha menekan stunting supaya tidak berpengaruh pada manusia yang lemah. Membangun manusia yang cerdas, melalui pendidikan. Karena itu pemerintah melakukan reformasi pendidikan, baik formal maupun pendidikan vokasi.

“Indonesia juga ingin mendorong lahirnya tenaga-tenaga kerja yang produktif, bukan hanya bisa bekerja tapi bisa menghasilkan pekerjaan yang besar. Oleh karena itu, kaidah lama, yang mana pekerjaan yang dihasilkan dari kepayahan dan kelelahan, sudah tidak tepat lagi, dan harus diubah menjadi pekerjaan itu harus diukur dari hasil manfaat atau produktivitas yang dihasilkannya.

“Tenaga kerja yang mempunyai daya saing. Manusia Indoensia harus berakhakul karimah,” kata Ma’ruf Amin.

Dikatakan Wapres bahwa kehebatan Rasulullah akan memberi inspirasi dan menjadi dorongan semangat dalam membangun bangsa Indonesia ke depan.

“Semoga cita-cita kita dipermudah oleh Allah SWT,” tambah Wapres.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tingkat kenegaraan ini dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Pimpinan dan Anggota Lembaga Negara, Duta Besar dan Perwakilan Negara-negara sahabat, Para Menteri Kabinet Indonesia Maju, Para Alim Ulama, dan perwakilan anak-anak panti asuhan se-DKI Jakarta. (R/R01/RI-1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.