JK.jpg" alt="" width="368" height="245" /> Wakil Presiden Jusuf Kalla. (Arsip)
Jakarta, 27 Jumadil Awwal 1438/24 Februari 2017 (MINA) – Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut ada bukti transfer Rp 1 Miliar dari Bachtiar Nasir ke Turki. Namun Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) tidak percaya uang itu ditransfer ke kelompok ISIS.
“Pertama, ini proses hukum yang berjalan. Tapi sangat tidak logis, orang-orang di Indonesia membantu ISIS. ISIS itu pada waktunya suatu organisasi katakanlah dianggap teroris paling kaya, ngapain dibantu-bantu,” ujar Kalla dalam pernyataannya di Jakarta, Jumat (24/2).
Bahkan Kalla menyebut bahwa ISIS memiliki sumber minyak dan gudang uang meski telah dihantam bom oleh pihak Sekutu. “Jadi apa urusannya Indonesia kirim uang itu ke ISIS,” ujarnya, seperti diberitakan berbagai media nasional.
Polisi masih mendalami tujuan transfer dana tersebut. Diduga, transfer dana itu berkaitan dengan dugaan penyalahgunaan dana Yayasan Keadilan untuk Semua.
Baca Juga: Banjir Bekasi Berangsur Surut, Tim Gabungan Lakukan Pembersihan
“Saya yakin tidak ada gunanya membantu ISIS, buat apa? Mereka lebih kaya dari orang yang ingin membantu,” kata Kalla.
Sebelumnya, dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi III DPR RI di Jakarta, Tito Karnavian mengaku telah menemukan bukti transfer dana sebesar Rp 1 Miliar dari Bachtiar Nasir ke Turki.
Hingga saat ini kepolisian belum mengetahui peruntukkan dana yang dikirim ke Turki.
Ketika dihubungi MINA terkait klaim tersebut, Ketua Tim Advokasi GNPF MUI Kapitra Ampera mempertanyakan pernyataan Tito. Kapitra mengakui memang ada aliran uang dari Yayasan ke Turki, yang ditujukan ke IHH Humanitarian Relief Foundation.
Baca Juga: MUI Bahas Enam Tema Besar dalam Munas XI 2025
Menurut Kapitra, uang itu dikirim oleh Islahuddin Akbar, salah seorang pegawai bank yang menjadi tersangka penyelewengan dana yayasan, melalui rekening solidaritas, bukan rekening Yayasan Keadilan Untuk Semua.
“Pengiriman itu memang benar adanya. Tapi yang harus digarisbawahi adalah bahwa uang itu asalnya dari Abu Kharis, pengurus Solidaritas Untuk Suriah. Itu hasil dari bedah buku di masjid-masjid. Dan itupun terjadi pada bulan Juni 2016 lalu,” katanya. (L/R06/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: BSP 2025: AWG Berangkatkan Tim Ikut Ekspedisi 1.000 Pendaki Gunung untuk Palestina
















Mina Indonesia
Mina Arabic